Sabtu, 29 Oktober 2016

Stimulasi Yang Dipelajari Saat Menyusui


Banyak manfaat menyusui yang telah kita ketahui baik untuk Bayi maupun bagi Bunda sendiri. Menyusui tidak hanya memberikan nutrisi terbaik bagi bayi, namun saat menyusui terdapat proses “belajar” yang diterima oleh Bayi. Apa saja yang dipelajari bayi saat proses menyusui?
1.    Visualisasi
Diawal kelahirannya, kemampuan bayi untuk dapat melihat obyek yang ada disekitarnya masih terbatas. Namun secara perlahan bayi mulai bisa melihat wajah, rambut dan warna pakaian yang Bunda gunakan. Seiring berjalannya waktu, saat proses menyusui secara tidak langsung bayi pun terstimulasi untuk dapat melihat mata, alis dan hidung Bunda. Bahkan hingga warna pakaian yang Bunda gunakan dengan jelas.
2.    Sentuhan
Saat sedang menyusu, bayi akan merasa senang jika dapat menyentuh bagian wajah Bunda, seperti mulut, hidung, mata dan alis Bunda. Karena bayi sering bereksplorasi dengan tangan dan kulitnya. Itu merupakan salah satu caranya untuk belajar mengenal tekstur obyek yang disentuhnya. Untuk itu, hindari menggunakan pakaian yang memiliki aksesoris yang kasar dan tajam agar tak melukainya saat bereksplorasi. Hindari juga menggunakan perhiasan yang dapat ditarik olehnya.
3.    Penciuman
Ketika menyusu, bayi akan mengenal aroma tubuh Bunda. Bayi jadi tahu wangi tubuh Bunda seusai mandi, sehabis makan pisang, sepulang Bunda dari kantor atau saat Bunda bersiap akan bepergian. Aroma tubuh itulah yang akan membuatnya tenang, nyaman dan membuatnya jadi lahap saat menyusu.
4.    Stimulasi Menghisap
Pada bayi, mulut merupakan “Jendela Dunia”-nya. Dari mulutnya bayi belajar banyak hal. Proses menyusu adalah kegiatan yang sangat kompleks. Otot di sekitar mulut bayi mendapatkan stimulasi rumit, yang akan membuat otaknya terstimulasi secara terus menerus. Saat payudara penuh oleh ASI kemudian kosong, otot di sekitar mulut bayi akan mendapatkan pengalaman yang kompleks. Kemampuan mulut bayi dapat menceritakan fungsi otak mereka.
5.    Menstimulasi Lidah
Saat menyusu, bayi seringkali berharap Bunda mengenalkan rasa yang bervariasi dalam ASI. “Apa yaa rasa ASI kali ini?” begitu mungkin ujarnya. Rasa ASI akan berubah-ubah sesuai dengan makanan atau minuman yang Bunda konsumsi. Cita rasa ASI memang tidak 100% sama dengan makanan yang Bunda konsumsi. Kalaupun ada, paling rasanya hanya samar-samar saja dan hanya bertahan maksimal 8 jam.
6.    Indera Pendengar
Perhatikan, saat bayi “meminta” menyusu kemudian Bunda memenuhinya sambil menyapanya “halo Nak, sudah haus ya?”, kedua kakinya akan menendang-nendang sebagai pertanda ia senang. Bayi pun akan menyusu dengan tenang dan bahkan hingga pulas tertidur saat mendengar Bunda bersenandung atau bernyayi. Meski ia belum bisa bicara, tapi ia mengerti dan menyimpan kata-kata Bunda di otaknya yang akan menjadi “tabungan” kosakatanya kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar