Sabtu, 29 Oktober 2016

Menyusui Bayi Adopsi


Saya akan mengadopsi bayi, mungkinkah saya bisa memberinya ASI meski tak hamil? Bukan hanya mungkin, bahkan ada kemungkinan Bunda akan menghasilkan ASI yang cukup. Memang akan berbeda dengan menyusui bayi yang telah Bunda kandung selama beberapa bulan. Memberikan ASI untuk bayi adopsi memang tak semudah memberikan ASI oleh Bunda yang melewati proses kehamilan dan melahirkan, khususnya IMD (Inisiasi Menyusu Dini). Dengan niat dan tekad yang kuat, Bunda akan merasakan ikatan batin indah karena menyusui serta Bunda dan bayi adopsi akan mendapatkan manfaat dari pengalaman proses menyusui ini.

Beberapa dokter dan ahli laktasi menyarankan untuk terapi hormon yang berlangsung selama 6 bulan atau lebih. Hal ini karena pada keadaan normal, produksi ASI secara alami dipengaruhi oleh interaksi yang kompleks dari 3 hormon pada masa kehamilan. Terapi ini di khususkan pada hormon esterogen dan progesterone yang diberikan melalui suplemen, guna menyamakan prosesnya seperti kehamilan.

Lalu terapi hormon akan dihentikan pada dua bulan sebelum memulai menyusui. Setelah itu, payudara mulai di stimulasi dengan cara dipompa agar menstimulasi produksi ASI dan mengeluarkan hormon prolaktin. Setelah terapi tersebut berhasil, maka Bunda dapat menyusui bayi adopsi.

Di awal menyusui bayi adopsi, tentu produksi ASI Bunda tidak langsung banyak, untuk itu Bunda dapat menggunakan media atau alat bantu seperti SNS (Suplementation Nursing System). Alat ini sangat membantu, baik pada proses menyusui bayi adopsi maupun relaktasi (Bunda yang ingin menyusui anak kandungnya kembali). Cara kerja alat bantu ini sangatlah mudah. Bunda hanya tinggal mengkalungkan SNS tersebut dan merekatkan pipa SNS tersebut pada payudara Bunda. SNS tersebut dapat di isi dengan ASI yang sudah Bunda perah sebelumnya, Susu Formula ataupun dengan ASI Donor. Jadi, meski produksi ASI Bunda masih sedikit, bayi tetap dapat kenyang saat menyusu dan payudara Bunda tetap di stimulasi oleh hisapan mulut bayi.

Jika sulit didapatkan, SNS ini pun dapat Bunda ganti atau modifikasi dengan pipa kecil yang ujungnya dimasukan kedalam gelas, spuit atau botol dot yang telah berisi ASI Perah, Susu Formula atau ASI Donor. Jika Bunda mengadopsi bayi yang memang baru dilahirkan, usahakan Bunda hadir pada saat Ibu dari bayi tersebut melahirkan. Tujuannya adalah supaya Bunda juga bisa melakukan IMD.

Untuk mempertahankan agar ASI terus keluar, ada baiknya Bunda tetap memompa payudara untuk membuat cadangan ASI selalu terjaga. Pompalah payudara selama 10 menit setiap selesai menyusui. Lakukan cara ini sampai bayi bertambah berat badannya. Akan lebih baik jika Bunda terus berkonsultasi kepada dokter dan konselor menyusui.
Sangat penting untuk diketahui adalah jika Bunda memutuskan untuk mengkonsumsi obat-obatan (hormon) tersebut dokter keluarga Bunda harus mengerti apa yang Bunda minum dan mengapa Bunda meminumnya. Adalah penting untuk melakukan pemeriksaan fisik dan tekanan darah sebelum memulai protokol ini. Efek samping yang signifikan jarang terjadi, namun tidak berarti tidak mungkin terjadi. Bunda perlu dipantau oleh dokter dan segera setelah bayi adopsi bersama Bunda, dokter anak perlu tahu bahwa Bunda telah mulai menyusuinya dan perlu memantau kemajuan bayi seperti bayi-bayi lainnya

Mungkinkah Jika Saya Memproduksi ASI Sesuai Yang Dibutuhkan Bayi?

Mungkin “Ya” atau mungkin juga “Tidak”. Jika “Tidak”, tetaplah menyusui bayi adopsi tersebut, biarkan Bunda dan Bayi menikmati proses istimewa tersebut yang terjadi pada saat menyusui. Dalam semua kasus, ASI sedikit lebih baik daripada tidak sama sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar