Senin, 08 Juli 2013

Alergi pada Anak


Alergi merupakan kumpulan gejala akibat reaksi kekebalan tubuh (respon imun) yang berlebihan yang diakibatkan oleh beberapa penyebab atau pencetus. Alergi muncul setiap kali ia terpapar allergen sehingga sistem imun tubuhnya mengeluarkan antibody yang dinamakan igE. Semakin banyak antibody yang dibuat, semakin muncul alerginya. Lama-lama igE akan semakin banyak sehingga setiap kali terpapar allergen yang sama, sel-sel tertentu akan melepaskan histamine yang menyebabkan symptom alergi.

Alergi dapat diturunkan secara genetic. Khusus untuk alergi makanan. Bisa juga disebabkan imaturitas usus dan pajanan alergi yang memerlukan faktor pencetus. Jangan sepelekan alergi pada anak. Alergi dapat menyerang semua organ tanpa terkecuali, belum lagi komplikasi yang mungkin saja terjadi pada anak dengan mendeteksi sejak dini agar pencegahan dan penanganan alergi dapat sesegera mungkin dilakukan.

Alergi pada bayi dan anak yang terjadi pada saluran cerna, yaitu kolik, kembung; pada kulit berupa gatal-gatal; pada pernafasan, yaitu nafas sesak, batuk; pada perilaku. Yaitu gangguan tidur; dan sebagainya. Mengingat banyak dan luasnya kemungkinan organ yang terkena, sebaiknya orang tua mencegah kemungkinan alergi sejak dini.

PENCEGAHAN
·        Hindarkan atau minimalkan penyebab alergi sejak dalam kandungan, misalnya selama hamil sang ibu tidak mengonsumsi makanan yang dapat menimbulkan alergi.
·        Pemberian makanan padat terlalu dini dapat meningkatkan resiko alergi. Bayi yang mendapat makanan padat pada usia 6 bulan memiliki angka kejadian dermatitis alergi yang lebih rendah dibandingkan bayi yang mendapat makanan tambahan pada usia 3-4 bulan.
·        Hindari paparan debu di lingkungan seperti pemakaian karpet, gorden tebal, kasur kapuk, dan sebagainya. Hindari pencetus binatang (bulu binatang peliharaan, seperti kucing, kecoa, tungau, dan lain-lain)
·        Tunda pemberian makanan penyebab alergi, seperti ayam diatas 1 tahun, telur, kacang tanah diatas 2 tahun, dan ikan laut diatas usia 3 tahun
·        Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dapat mencegah risiko alergi pada bayi dan anak. Saat menyusui sebaiknya ibu juga menghindari makanan penyebab alergi (bila bayi memiliki tanda- tanda alergi)
·        Jika timbul gejala alergi, identifikasi pencetusnya dan hindari.
·        Jika ASI tidak memungkinkan, gunakan susu formula hipoalergenik, terutama untuk bayi dibawah 6 bulan. Hati-hati terhadap susu soya karena 30-50% bayi alergi terhadap susu soya.
HATI-HATI PADA ALERGI JIKA DISERTAI:
·        Pembengkakan di tenggorokan atau bagian tubuh lain.
·        Mengi dan sesak nafas
·        Sesak dada
·        Suara Serak
·        Sulit menelan
·        Diare, keram perut, muntah
·        Warna kulit merah atau pucat
·        Hilang kesadaran

Segera bawa anak ke dokter apa bila muncul tanda- tanda tersebut.



Alamat Klinik:
Permata Mansion
Blok EE 3 No. 5 Sawangan - Depok
081 29821 5588
Follow Us on Twitter: @BidanGemilang
Email: TanyaBidanGemilang@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar