Waswas menghadapi proses persalinan? Tenang....
"Kok, nggak operasi saja sih, Dok?” Pertanyaan itu sering kita lontarkan, tanpa tahu benarkah kita perlu operasi atau tidak. Memang, kita berhak memilih proses persalinan yang sesuai keinginan kita. Tapi, kondisi janin maupun kehamilan yang seringkali tak terduga, akan membuat kita menjalani penanganan persalinan dengan proses tertentu.
Tergantung kondisi kehamilan. Siapa pun tentu ingin punya anak sehat, lahir lancar, kalau bisa tanpa rasa sakit. Sayangnya, keinginan tak selalu beriringan dengan kenyataan. Sebab, bisa saja anak yang dikandung normal, pemeriksaan selama hamil berjalan lancar, tapi saat persalinan tiba, secara mendadak timbul masalah. Misalnya saja, tidak terjadi kontraksi. Maka, si ibu perlu diinduksi atau dirangsang agar timbul kontraksi.
Pasti lancar? Ternyata, belum pasti juga. Kontraksi sudah ada, jalan lahir sudah terbuka, tapi bayi bisa saja tak kunjung keluar. Penyebabnya macam-macam, antara lain:
"Kok, nggak operasi saja sih, Dok?” Pertanyaan itu sering kita lontarkan, tanpa tahu benarkah kita perlu operasi atau tidak. Memang, kita berhak memilih proses persalinan yang sesuai keinginan kita. Tapi, kondisi janin maupun kehamilan yang seringkali tak terduga, akan membuat kita menjalani penanganan persalinan dengan proses tertentu.
Tergantung kondisi kehamilan. Siapa pun tentu ingin punya anak sehat, lahir lancar, kalau bisa tanpa rasa sakit. Sayangnya, keinginan tak selalu beriringan dengan kenyataan. Sebab, bisa saja anak yang dikandung normal, pemeriksaan selama hamil berjalan lancar, tapi saat persalinan tiba, secara mendadak timbul masalah. Misalnya saja, tidak terjadi kontraksi. Maka, si ibu perlu diinduksi atau dirangsang agar timbul kontraksi.
Pasti lancar? Ternyata, belum pasti juga. Kontraksi sudah ada, jalan lahir sudah terbuka, tapi bayi bisa saja tak kunjung keluar. Penyebabnya macam-macam, antara lain:
- Si ibu sudah tak kuat mengejan lagi.
- Si ibu memang tak bisa mengejan, misalnya karena gangguan asma.
- Si Ibu tak boleh mengejan, misalnya karena tekanan darah tinggi.
- Keadaan gawat janin, misalnya si kecil tak bisa turun karena tali pusatnya melilit dan pendek.
Kalau sudah begini, bayi akan lama berada di dasar panggul. Jika tak segera dibantu dengan alat, risiko yang akan dialami oleh bayi menjadi lebih besar lagi. Itu sebabnya, dalam kondisi seperti ini dokter akan segera melakukan tindakan bantuan berupa penarikanbayi dengan forcep (alat yang berbentuk dua bilah daun, ditangkupkan di kepala bayi untuk menarik bayi keluar), atau dengan vakum (alatnya berbentuk pompa pengisap yang diletakkan di kepala bayi untuk menarik bayi keluar).
Tak selalu perlu operasi. Pasien berhak memilih apa tindakan yang diinginkannya, sepanjang tidak membahayakan dirinya. Namun, dokter juga wajib memberitahu risiko yang mungkin dialami pasiennya. Pada kehamilan normal, di mana janin dan ibu dalam kondisi baik, maka operasi biasanya tidak dianjurkan dokter.
Asal tahu saja, operasi caesar sebenarnya hanya membantu mengeluarkan bayi tidak melalui jalan lahir. Bahkan, proses pemulihan pada operasi caesar relatif lebih lama dari proses persalinan biasa. Itu sebabnya, biasanya operasi baru akan dilakukan bila proses persalinan mengancam jiwa ibu dan/atau janinnya.
Tak selalu perlu operasi. Pasien berhak memilih apa tindakan yang diinginkannya, sepanjang tidak membahayakan dirinya. Namun, dokter juga wajib memberitahu risiko yang mungkin dialami pasiennya. Pada kehamilan normal, di mana janin dan ibu dalam kondisi baik, maka operasi biasanya tidak dianjurkan dokter.
Asal tahu saja, operasi caesar sebenarnya hanya membantu mengeluarkan bayi tidak melalui jalan lahir. Bahkan, proses pemulihan pada operasi caesar relatif lebih lama dari proses persalinan biasa. Itu sebabnya, biasanya operasi baru akan dilakukan bila proses persalinan mengancam jiwa ibu dan/atau janinnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar