Mungkin
belum banyak yang tahu bahwa mengosongkan ASI dari payudara sama saja seperti
menguras sungai mengalir. Sesuatu yang mustahil dilakukan. Karena ASI akan
terus mengalir sementara ASI itu sendiri dikeluarkan. Nah supaya Busui (Ibu
Menyusui) lebih yakin atau percaya diri atau PEDE dengan ASI-nya, yuk kita cari
tahu gimana caranya ASI dibuat!
Proses
laktasi (menyusui) timbul setelah ari-ari atau plasenta lepas. Plasenta
mengandung hormon yang menghambat pembentukan ASI. Setelah plasenta lepas,
hormon tersebut tidak ada lagi sehingga ASI pun keluar.
Nah,
di samping ada gambar bagaimana proses produksi ASI, kita bahas satu persatu
ya.
- Setiap kali bayi menghisap, ia akan merangsang ujung syaraf di sekitar payudara. Rangsangan ini disalurkan ke otak dan merangsang kelenjar hipofisis bagian depan untuk memproduksi hormon prolaktin.
- Prolaktin dialirkan ke pabrik ASI, merangsang sel-sel alveoli pembuat ASI untuk memproduksi ASI.
- Semakin banyak ASI dikeluarkan dari payudara, semakin banyak produksi ASI. Semakin sering menyusui, semakin banyak produksi ASI.
- Selain itu, hormon prolaktin akan menekan fungsi indung telur (Ovarium) sehingga menyusui secara eksklusif akan dapat memperlambat kembalinya fungsi kesuburan dan haid. Sehingga, menyusui secara eksklusif dapat menjarangkan kehamilan dan digunakan sebagai KB Alami.
Tahukah
Bunda bahwa ASI di hari-hari pertama menyusui produksinya memang masih sedikit?
Itu disebabkan karena memang ukuran lambung bayi yang baru lahir memang masih
sangat kecil, kurang lebih sebesar buah cerry. Terkadang malah ada yang baru
keluar di hari kedua atau ketiga. Selama bayi dinyatakan dalam keadaan sehat,
tidak demam atau dehidrasi, Bunda tak perlu cemas, karena hal tersebut adalah normal.
Produksi ASI sangat ditentukan dari berapa banyak ASI yang dikeluarkan (baik dengan
cara disusui atau dipompa). Jadi, semakin rajin menyusui atau dikeluarkan, produksi
ASI pun akan semakin berlimpah, begitu pula sebaliknya, jika jarang
dikeluarkan, produksi pun akan berkurang.
Di
minggu-minggu pertama, umumnya Bunda akan memproduksi ASI lebih dari kapasitas
yang dibutuhkan bayi (terutama jika Bunda menyusui dengan baik). Di masa tersebut
banyak Bunda merasakan rembesan ASI dan atau payudara terasa penuh atau
bengkak. Kondisi ini tidak akan berlangsung lama. Pada masa tersebut organ
produksi ASI Bunda sedang dalam proses penyesuaian terhadap jumlah ASI yang
dibutuhkan bayi.
Kemudian
sekitar minggu ke-6 hingga bulan ke-3, kadar prolaktin yang tinggi akan mulai
berkurang bertahap hingga akhir masa menyusui. Pada masa tersebut, payudara
terasa tidak penuh, rembesan ASI berkurang, let down refleks (ASI mengalir)
mulai tidak terasa, dan ASI yg dipompa atau diperah berkurang. Hal ini normal
terjadi. Tapi bukan berarti produksi ASI Bunda berkurang.
Benarkah
kandungan ASI berubah tiap menit? Mungkin belum banyak Bunda yang mengerti
bahwa ASI selalu berubah dari waktu ke waktu. Di menit-menit awal menyusui, ASI
kaya akan protein, rendah lemak, cenderung lebih “encer”. ASI ini berfungsi sebagai
makanan pembuka atau penghilang haus. Dinamakan FOREMILK. Sedangkan di menit -
menit terakhir ASI kaya akan lemak dan cenderung kental. ASI ini akan mengenyangkan
bayi seperti makanan utama. ASI ini dinamakan HINDMILK.
Saat
menyusui Bunda tidak dapat membedakan secara pasti antara foremilk dan
hindmilk. Perubahan foremilk - hindmilk berlangsung secara amat perlahan.
Menurut Penelitian Grup Peter Hartmann menyatakan bahwa makin kosong payudara,
makin tinggi kandungan lemak dalam ASI. Apakah ASI dibuat sebelum disusui ke
bayi atau sesudahnya? Satu hal yang pasti bahwa ASI diproduksi setiap saat.
Termasuk juga sebelum, selama dan sesudah bayi menyusu. Diantara masa menyusu
satu ke lainnya, ASI yg diproduksi akan disimpan dalam payudara ibu.
Volume
ASI yg disimpan dalam payudara akan lebih banyak jika masa jeda menyusu
berikutnya lebih lama. Jumlah ASI yang disimpan dalam payudara relatif
bervariasi pada tiap ibu dan TIDAK ditentukan dari ukuran payudara (meski
ukuran payudara dapat membatasi kapasitas gudang ASI). Beberapa ibu tidak
memiliki ruang simpan yang banyak. Meski demikian ibu yang memiliki gudang ASI
sedikit ataupun banyak sama - sama menghasilkan ASI yang cukup untuk bayi. Ibu
yang memilki gudang ASI yang banyak relatif memilki jeda menyusui dengan waktu
yang lebih lama dari ibu yang memiliki gudang ASI lebih sedikit.
Apakah
ASI akan kosong dari payudara Bunda setelah bayi menyusu? Banyak orang berpikir
bahwa cara kerja ASI sama seperti dispenser air. Begitu isinya kosong, maka ia
perlu diisi ulang sebelum bayi menyusu lagi. Ini bukan cara kerja produksi ASI. ASI diproduksi setiap saat. ASI
tidak akan pernah habis 100%, meski bayi telah menyusu pada payudara tersebut.
Penelitian laktasi membuktikan, bayi tidak akan menghabiskan semua stok ASI
pada payudara. Jumah ASI yang diminum tergantung dari nafsu makannya. Umumnya
volume ASI yang diminum oleh bayi relatif berkisar 75-80% dari 100% stok ASI di
payudara. Sederhananya, bayangkan ilustrasi berikut. Mengosongkan ASI dari
payudara sama saja spt menguras sungai. Sesuatu yg mustahil dilakukan. Karena
ASI akan terus mengalir sementara ASI itu sendiri dikeluarkan.
Riset
laktasi juga menunjukkan bahwa makin kosong payudara, makin cepat payudara
memproduksi ASI. Makin banyak dan sering bayi minum ASI, makin cepat ASI
diproduksi. Jadi jangan berpikir menyusui, memompa memerah ASI itu seperti
“minum air dari gelas dengan sedotan, begitu diminum akan berkurang dan
kosong”. Tapi bayangkan jika kita minum air dari gelas dengan menggunakan
sedotan. Kemudian di saat yang sama, air dituang secara perlahan ke dalam gelas
itu. Makin cepat kita minum, makin cepat juga air dituang dalam gelas tersebut.
Jadi kira-kira bisakah kita menghabiskan air dalam gelas tersebut? Tentu tidak
kan?
Begitu
juga ASI dibuat. ASI tidak akan pernah kering atau kosong dari payudara, meski
bayi selesai menyusu. Banyak Bunda yang belum mengerti hal ini. Banyak juga Bunda
yang merasa ASI perlu diisi ulang. Akibatnya sering terjadi Bunda menunggu dulu
sampai payudaranya terasa penuh baru disusui ke bayinya. Padahal hal ini dapat
menyebabkan produksi ASI jadi lambat.
Nah
sekarang jadi makin tahu kan bagaimana ASI di produksi, jadi ga ada lagi tuh
istilah “ASI-nya kurang” karena ASI di produksi sesuai dengan kebutuhan. Happy
Breastfeeding J
Diterjemahkan
bebas dari artikel “Frequently Asked Questions about Milk Production”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar