Tampilkan postingan dengan label Buah Hati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Buah Hati. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 02 Mei 2015

PENYIMPANAN ASI PERAH


Haloooo AyBun, menyambung artikel yang sebelumnya, kali ini BundaNet akan bahas tentang penyimpanan ASIP (ASI Perah). Ini penting sekali, karena ASI yang sudah diperah akan terbuang sia-sia jika kita tidak mengetahui bagaimana cara penyimpanannya. Lalu bagaimana sih cara menyimpan ASIP? Dikulkas suhu berapa ASI bisa disimpan? ASI bisa bertahan berapa lama kalau di luar kulkas? Oke.. okee udah ga sabar yaaa? Yuk kita bahas yaa

Sebelumnya, coba kita ingat-ingat dulu manfaat dan tujuan dari memerah ASI yaa. Di hari-hari pertama melahirkan, memerah ASI biasanya perlu untuk mencegah atau mengurangi payudara yang bengkak. Selain itu memerah ASI di hari-hari pertama juga bermanfaat untuk meningkatkan produksi ASI jika bayi masih jarang menyusu. Setelah kegiatan menyusui berjalan lancar, produksi ASI akan sesuai dengan kebutuhan bayi, selama Bunda selalu menyusui sesuai keinginan bayi.
Baik Bunda yang bekerja diluar rumah atau Bunda yang secara full time untuk si baby dirumah sama sama penting untuk memerah ASInya. Kenapa? Kalau untuk Bunda yang bekerja diluar rumah, memerah ASI penting guna menjaga stok ASI untuk kebutuhan baby selama Bunda bekerja. Nah, Bunda yang full time merawat baby dirumah juga penting looh untuk memerah ASI juga. Loh untuk apa? Kan Bunda yang full time dirumah selalu ada disamping si baby. Yakiin? J
Seperti kita tahu, ASIP hanya diberikan ke baby kalau baby tidak bersama Bunda, Bunda tidak bisa menyusui atau bayi tidak bisa menyusu langsung. Bunda yang full time dirumah umumnya bisa selalu bersama baby ya. Kalaupun pergi-pergi, baby tentu diajak. Tapiii ada kalanya Bunda yang full time dirumah perlu pergi tanpa baby.
Contoh yang beberapa kali kami temui adalah Bunda yang full time dirumah pun tiba-tiba harus pergi tanpa bayi-nya dan butuh ASIP segera, misalnya Bunda harus nemenin anggota keluarga yang sakit di RS. Contoh lain yang pernah kami temui, Bunda yang full time dirumah tiba-tiba terkena cacar dengan lesi di payudara. Kondisi ‘dadakan’ seperti ini yang sering bikin Bunda stres dan sedih, sehingga pumping (memerah) menjadi sulit.
Nah, untuk itu baik Bunda yang bekerja dan Bunda yang full time sama-sama penting untuk memerah ASI. Oke, berikut ini kami berikan tabel Manajemen Penyimpanan ASI Perah untuk mempermudah Bunda dan keluarga ya, silahkan print dan tempelkan tabel ini di pintu kulkas penyimpanan ASIP agar semua anggota keluarga di rumah dan pengasuh baby bisa ikut paham.

PRINSIP DASAR MANAJEMEN ASIP
1.    Menyimpan ASIP dalam suhu dingin dapat meningkatkan daya tahan ASI.
2.    Perubahan suhu diusahakan tidak drastis
3.    Semakin sebentar waktu penyimpanan ASIP maka akan semakin baik kualitasnya

MANAJEMEN ASI PERAH

PENYIMPANAN ASI PERAH

SUHU
DAYA SIMPAN
ASI YANG BARU DIPERAH


Suhu Kamar
16 - 29°C
3-4 jam (Ideal). 6-8 jam jika ruangan tempat pompa bersih
Coolbox
15°C
24 jam
ASI Di Kulkas Bawah (Jangan letakkan dipintu ya, letakkan dibagian belakang)
ASI Yang Baru Di Perah
0 - 4°C
48-72 jam (Ideal). 5 – 6 hari jika ruangan tempat pompa bersih.


Jika ASI yang baru diperah lalu lupa di masukkan kedalam kulkas (masih di suhu kamar/ dari coolbox), daya simpannya bisa menurun.
ASI Yang Sudah Mencair
0 - 4°C
24 jam
ASI Di Freezer (Letakkan Di Bagian Belakang, Jangan Di Dekat Pintu, Jangan Dibekukan Ulang
Freezer
-17°C
6 bulan (Ideal). 12 bulan (Boleh)
*Tidak membedakan freezer dengan kulkas 1 pintu atau 2 pintu

*Sumber: The Academy of Breastfeeding Medicine Protocol, 2010

Kamis, 30 April 2015

FEVER PHOBIA


Apa itu fever phobia? Jenis penyakit apa lagi itu? Tak dapat disangkal, demam pada anak adalah keadaan yang hampir selalu menjadikan orangtua terutama Bunda, merasa ketakutan. Ketakutan ini seringkali berlebihan sehingga baru beberapa jam demam saja, anak langsung di bawa ke unit gawat darurat, tempat praktek dokter ataupun poliklinik. Tak jarang pula Bunda bahkan langsung memberikan antibiotik sendiri pada hari pertama anak demam. Kondisi ketakutan seperti inilah yang dinamakan fever phobia.

Padahal, demam itu bukan sebuah penyakit loh. Demam justru merupakan cara tubuh untuk melawan penyakit atau infeksi virus. Demam biasanya terjadi akibat tubuh terpapar infeksi microorganisme (virus, bakteri, dan parasit). Demam juga bisa di sebabkan oleh faktor non infeksi seperti kompleks imun atau inflamasi (peradangan) lainnya. Ketika virus atau bakteri itu masuk kedalam tubuh, berbagai jenis sel darah putih atau leukosit melepaskan zat penyebab demam.
Ketika sel darah putih menyerang virus, dia ga bisa sendirian, dia akan bawa banyak pasukan, termasuk pirogen. Pirogen ini tugasnya ada 2, yang pertama dia mengerahkan sel darah putih ke lokasi infeksi. Yang kedua, dia timbulkan panas atau demam, itu karena virus ga tahan sama suhu tinggi, tapi dia suka sama suhu rendah. Demam sebenarnya sesuatu yang menguntungkan bagi tubuh anak, karena demam terbukti meningkatkan aktivitas kekebalan tubuh (antibodi) atau zat kekebalan tubuh bereaksi melawan microorganisme yang masuk ke dalam tubuh.
Sebuah penelitian  terhadap anak-anak demam yang diduga karena virus, menunjukkan bahwa obat demam tidak mengurangi lamanya demam dan tidak menghilangkan gejala-gejala yang terkait. Namun demikian, obat demam membuat anak lebih nyaman (pain killer). Jadi selama infeksinya belum tuntas, pasti masih demam, meski sudah diberi obat penurun panas.
Ada baiknya orangtua tidak serta merta langsung memberikan obat penurun panas apalagi antibiotik saat anak mengalami demam. Tangani dulu penyebabnya, bukan demamnya. Jadi, gejala demam tidak perlu terlalu ditakuti oleh orangtua karena demam itu sendiri sebenarnya menguntungkan tubuh. Tindakan yang paling tepat bukanlah berupaya menurunkan demam secepat mungkin, tetapi justru mencari penyebab demam.
Lalu, apa yang harus dilakukan pertama kali saat buah hati mengalami demam?

LAKUKAN INI SAAT ANAK DEMAM

  • Berikan ASI atau minum yang banyak untuk mencegah dehidrasi. Demam menyebabkan kehilangan cairan tubuh yang cukup banyak pada anak.
  • Pada bayi yang demam, lakukan skin to skin contact (seperti IMD) pada Bunda atau Ayahnya. Masih inget manfaat IMD kan? Jika suhu tubuh bayi meningkat, maka secara otomatis suhu tubuh Bunda nya akan turun, begitupula sebaliknya.
  • Kompres anak dengan air hangat, jangan dengan air dingin karena akan menyebabkan anak menggigil dan jangan pula dengan alkohol.
  • Kenakan baju yang tipis atau selimut yang tipis untuk mempermudah lepasnya panas dari tubuh.
  • Usahakan suhu ruangan yang nyaman.
  • Bila ada muntah atau diare, jangan lupa berikan oralit. Lebih baik tidak memberikan cairan isotonik yang diperuntukkan bagi orang dewasa.
  • Usahakan anak dapat beristirahat dengan nyaman. 

Segera mencari pertolongan dokter bila ada tanda-tanda waspada atau gawat darurat seperti yang tertera di bawah ini.

KAPAN ANAK DEMAM DIBAWA KE DOKTER?
·         Bayi berusia dibawah 3 bulan dengan suhu tubuh sama dengan atau diatas 38° Celcius.
·         Bayi berusia 3-6 bulan dengan suhu tubuh sama dengan atau diatas 38,5° Celcius.
·         Bayi berusia lebih dari 6 bulan dengan suhu tubuh sama dengan atau diatas 40° Celcius.
·         Kondisi anak memburuk, lemas, tidur terus-menerus, dan sulit dibangunkan.

 
 







Kamis, 23 April 2015

MPASI HOME MADE, MORE THAN YUMMY!


MPASI (Makanan Pendamping ASI) Home Made, yak! Itu artinya adalah makanan untuk sang buah hati yang kita buat sendiri dirumah. Sebelum kita bahas tentang keseruan MPASI Home Made lebih dalam lagi, kita bahas dulu tentang Rekomendasi WHO yang super duper memudahkan Bunda dalam menyiapkan MPASI Home Made yuk! *Bonkar Contekan* :D
tanaman-sayur.jpgRekomendasi yang dibuat oleh WHO pada tahun 2010 ini sangatlah memudahkan Bunda menyajikan MPASI yang berkualitas bagi sang buah hati. Isi dari Rekomendasi WHO tersebut adalah: Murah, Bahan Lokal (lebih segar dan mudah didapat), Bayi Suka dan Mudah Dimakan. WHO membuat modul tersebut untuk Konseling Infant and Young Child Feeding (IYCF) yang meliputi Konseling Menyusui sampai Konseling MPASI.
Manfaat dari pengetahuan IYCF tersebut adalah Bukan hanya untuk memastikan bayi atau anak mendapatkan gizi cukup. Karena kegiatan makan lebih dari “sekedar” nutrisi, tapi juga belajar makan. Maksudnya belajar makan? Belajar mengenai perubahan tekstur makanan sesuai dengan usianya, belajar mindahin makanan padat dari lidah ke kerongkongan, belajar membiasakan pola serta cara makan yang baik, belajar membiasakan berbagai macam rasa asli makanan (No Gula dan Garam hingga usia 1 tahun). Selain mengenal rasa dan tekstur makanan, buah hati juga mengeksplorasi motoriknya dengan menggenggam makanannya.
susah-makan-ilustrasi-_121211172323-916.jpgBagi Bunda yang telah mengalami memberi MPASI buatan sendiri dengan MPASI instan tentu bisa merasakan perbedaannya, bukan? Bunda yang memberikan MPASI instan biasanya hanya berkutat di supermarket untuk pilah pilih merk dan rasa MPASI instan yang terbaru atau membandingkan promo merk MPASI instan merk satu dengan yang merk yang lainnya. Ga heran kalau anak yang tumbuh dengan MPASI instan biasanya ga doyan sayur dan peaky eater (pilih-pilih makanan), karena dulu “sayurnya” selalu dalam bentuk bubuk dan sudah di kombinasi dengan rasa-rasa. Sayur bayam ga rasa bayam, jagung ga berasa jagung. Apalagi teksturnya, ga ada mirip-miripnya.
Orang dewasa saja jika makan makanan yang instan tiap hari mau gaa? Enak ga tiap hari begitu? Saat awal menyusui dulu juga perlu belajar menyesuaikan diri, kan? Apa orangtua langsung di sarankan untuk kasih susu formula sebelum diberi support dan pendampingan? Ga kaan… begitu juga dengan MPASI. Orangtua belum tahu seberapa banyak kebutuhan buah hatinya. Apa iya langsung disarankan pakai MPASI instan saja? Enggak, tapi beri informasi.
295120306_7c39c1e0bb.jpgOrangtua bisa banget kok jadi orangtua yang mandiri dan kreatif, anak jadi sehat dan ceria. Dihalaman rumah ada apa? Tukang sayur bawa apa? Berkreasi membuat MPASI yang sehat bisa banget dari itu, sesuatu yang ada di sekitar kita. Yuk kita memberdayakan diri kita untuk bisa mempersembahkan asupan makanan (MPASI) yang tidak hanya enak dimulut, tapi juga sehat diperut dan bikin happy hati buah hati kita J
baby.jpgIdealnya, semua bayi itu berhak untuk mendapatkan Golden Standart of Infant Feeding untuk tumbuh kembang yang optimal. Apa sih Golden Standart of Infant Feeding? Golden Standart of Infant Feeding itu: IMD, ASIX (ASI Exclusive) 6 bulan, MPASI yang berkualitas serta adekuat dengan bahan lokal setelah 6 bulan, ASI diteruskan hingga 2 tahun atau lebih.
MPASI Berkualitas. Seperti apa sih MPASI yang berkualitas dan dan baik untuk buah hati? Kenapa MPASI saat ini banyak di komersilkan oleh beberapa pihak tertentu dengan alasan “Praktis dan Aman”? Pengaruh dari berbagai pihak tersebut menunjukkan bahwa seakan-akan kita ini tidak mampu mempersiapkan makanan untuk buah hati kita sendiri. Ini sangatlah menarik, karena untuk memberikan makanan saja, kita manusia seakan-akan tidak mampu dan perlu dapat saran khusus dari pihak lain dan dibuat oleh pabrik.
Promo yang mengatas namakan kesehatan banyak sekali di gaungkan oleh produsen MPASI instan juga seringkali terlalu mudah diterima oleh kita. Padahal kita juga tahu bahwa MPASI pabrikan tentu telah melewati berbagai macam proses pabrik yang tidak pendek dan tentu ada resiko tercemar juga. Belu lagi bahan-bahan tambahan yang di tambahkan untuk memerikan rasa gurih, lebih enak atau lebih tahan lama.
Kami coba membuat MPASI instan rasa ayam, kemudian ditinggalkan didalam ruangan selama 2 hari, dan ternyata setelah 2 hari berlalu, aroma dan rasanya tidak berubah! Nah looh! Kalu kita membuat MPASI sendiri dengan bahan-bahan alami, mungkin ga sih aroma dan rasanya ga berubah jika didiamkan didalam sebuah ruangan selama 2 hari? *Thingking Deep*
image.jpgAlasan lain yang paling sering adalah makanan pabrikan sudah di fortifikasi. Perlu di telaah ulang, apakah yang terserap semua? Karena bahan makanan yang alami tentunya sudah memiliki kandungan gizi sedemikian rupa yang tentu dapat lebih mudah diserap.
Oke, sekian tentang MPASI Home Made, selamat bereksperimen di dapur mempersembahkan makanan Terbaik bagi buah hati. Ditunggu sharing keseruan dan foto-foto MPASI kreasi Bunda yaa J

Kamis, 27 Februari 2014

Sesaat Bayi Lahir

Lakukan empat hal ini, sesaat setelah dia hadir di dunia. Sentuh, ajak ‘bicara’, beri ASI, dan jaga ucapan serta perilaku Anda.

Sentuh. Begitu keluar dari rahim Anda, biarkan bayi Bunda merangkak dan merayap di dada Bunda untuk mencari puting payudara, seperti yang dianjurkan dalam  program Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Jangan dibungkus selimut dan diletakkan di tempat tidur bayi, tapi peluk dan dekaplah dia di dada Bunda.

Ajak 'bicara.' 
Dia mengenali suara Bunda, ibunya, sejak di dalam rahim. Dia tahu siapa Bunda. Suara Bunda akan membantu menenangkan bayi yang masih bingung dan kaget dengan suasana baru di luar rahim. Menyanyilah meski Bunda bukan penyanyi! Bayi Bunda akan menikmati nyanyian Bunda.

Ucapkan & lakukan yang baik-baik. Bunda mungkin sangsi. Tapi, bayi Bunda adalah makhluk cerdas! Dia peniru hebat. Semua yang Bunda katakan dan lakukan akan direkam dan diingatnya sejak pertama kali dia bertemu Bunda. Karena itu, jaga ucapan dan perilaku Bunda karena Anda adalah panutan baginya.  

Beri ASI. Apa pun yang Bunda makan ikut dimakan bayi Anda melalui ASI yang Bunda berikan. ASI merupakan makanan dan sumber energi penopang kehidupan bayi Bunda selama menjalani kehidupannya, minimal 6 bulan pertama. Kegiatan menyusui merupakan sarana untuk menguatkan bonding di antara Bunda dan bayi Bunda sebagai ungkapan cinta dan kasih sayang Bunda. 

Rabu, 12 Februari 2014

ciri anak cerdas

Menurut American Association of Gifted Children, Duke University, Durham, North Carolina (AS), berikt ini beberapa ciri-ciri anak cerdas.
Mampu membaca di usia dini. Daya ingat yang sangat baik serta kemampuan untuk belajar dengan cepat, membuat mereka
mampu membaca pada usia yang sangat dini.

Mampu berjalan dan bicara di usia dini. Kemampuan koordinasi tubuh berkembang lebih cepat, memudahkan mereka belajar
berjalan.

Aktif bertanya. Anak cerdas umumnya cepat bosan sehingga selalu ingin tahu tentang hal-hal baruyang membuat mereka menjadi penanya yang sangat aktif dan seringkali sangat kritis serta sangatbermakna”, sehingga membutuhkan penjelasan yang cukup rinci.

Aktif berargumentasi. Karena kemampuan berpikir analitisnya berkembang pesat, mereka senang mengemukakan pendapat
serta gagasan, berdebat dan mampu mengekspresikan diri dengan baik.

Tulisan tangannya tidak rapi. Karena jalan pikiran mereka jauh lebih cepat dibandingkan kemampuan gerak tangannya untuk menuliskan hal-hal yang dipikirkan.

Sensitif. Baik secara emosi maupun fisik mereka bisa menunjukkan reaksi berlebihan terhadap sesuatu di lingkungan.

Mampu berpikir kreatif. Senang dengan tantangan yang mengharuskan mereka menciptakan sesuatu yang baru serta
menyelesaikan masalah dengan cara yang tidak umum.

Energik. Anak yang penuh vitalitas, sepertinya tak kenal lelah,
sehingga biasanya tidak mau tidur siang dan susah disuruh tidur meski sudah larut malam.

Senang bereksperimen. Daya kreativitas yang sangat tinggi,menbuat
mereka sangat suka mencoba melakukan bermenbuat hal baru, yang mungkin cukup ekstrim.

Senang mengamati. Minat yang sangat tinggi untuk belajar tentang berbagai macam hal, menjadikan mereka pengamat
yang baik –dan memiliki rentang perhatian yang panjang

Selasa, 11 Februari 2014

Warna PUP Bayi Baru Lahir

Amati pup bayi! Warna dan bentuk kotoran dapat
mengungkapkan kondisi kesehatan bayi.
Dua puluh empat jam setelah lahir, bayi akan “pup” alias buang
air besar (BAB). Kotoran pertama ini umumnya berwarna hitam
kehijau-hijauan, dan disebut sebagai mekonium. Mekonium
terbentuk dari cairan ketuban yang tertelan ketika bayi masih di
dalam kandungan, dan berada di dalam ususnya sejak 3 bulan
sebelum dilahirkan. Segera setelah bayi mulai menyusu,
mekonium akan terdesak keluar, sebab ASI merangsang sistem
pencernaan bayi untuk mulai melakukan tugasnya.
Berubah warna dan bentuk. Setelah mengeluarkan mekonium ,
pup yang dikeluarkan bayi akan berubah-ubah warna dan
bentuk, sesuai komposisi senyawa di dalam ASI yang Bunda
berikan kepadanya. Berikut perubahan dan peralihan warna
berdasarkan asupan gizi dari ASI:
Berbentuk cairan berwarna hijau atau kuning. Biasanya ini
merupakan kotoran transisi antara mekonium dan kotoran yang
terbentuk dari “sampah” ASI. Kotoran seperti ini keluar selama
beberapa hari setelah bayi lahir.
Berbentuk mirip butiran beras, warna kuning cerah dan bau
agak asam. Ini biasanya merupakan kotoran yang dihasilkan
setelah bayi mengonsumsi ASI secara teratur.
Berbentuk agak padat, warna kuning pucat atau kuning
kecokelatan, berbau asam agak tajam. Ini merupakan kotoran
yang dihasilkan oleh bayi yang diberi susu formula, selain ASI.
Berbentuk cair, tanpa disertai ampas, dan berwarna hijau. Ini
merupakan penampilan kotoran yang menandakan bahwa bayi
mengalami diare.
Berbentuk bulat-bulat seperti kotoran kambing, padat dan
keras, berwarna kehitaman. Ini merupakan penampilan kotoran
yang menandakan bayi mengalami sembelit.
Kalau tiba-tiba pup bayi berubah bentuk dan warna disertai
reaksi menangis dan rewel, Bunda perlu memberi perhatian
ekstra. Terutama, beri perhatian pada makanan dan minuman
yang Bunda konsumsi yang bisa mempengaruhi komposisi gizi
dalam ASI yang Bunda produksi.

Rabu, 15 Januari 2014

Tips Ajarkan Rutinitas Bayi

Kendala bagi setiap ibu baru adalah menyesuaikan waktu dengan kebiasaan bayinya. Entah itu tidur, makan, bermain, dan sebagainya. Namun itu semua bisa diatur, kok. Bayi pun perlu diperkenalkan dengan rutinitas atau jadwal yang teratur sedini mungkin.

Berikut 7 kiat agar jadwal dan aktivitas ibu dan bayi bisa berjalan beriringan dan aktivitas pribadi ibu tidak terganggu.
  1. Ajarkan jadwal tidur. Bayi baru lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur. Namun pelan-pelan bayi sudah bisa diajarkan jadwal tidur agar kebutuhan gizinya lewat ASI juga terpenuhi. Jika perlu, setelah bayi tidur 3-4 jam bangunkan ia untuk disusui.
  2. Ajarkan beda siang dan malam. Tujuannya sebagai penunjang pengenalan jadwal tidur. Pada pagi hari, buka jendela agar cahaya matahari menerangi kamar, atau ajakbayi ke luar untuk melihat terangnya dunia dan suasana aktif di sekitarnya. Pada malam hari, matikan lampu, ciptakan suasana temaram yang tenang.
  3. Pelajari 'bahasa simbol' bayi. Secara alami bayi Anda akan memberi sinyal, apa yang ia butuhkan melalui 'bahasa simbol'. Misalnya lapar, mulutnya akan bergerak-gerak seperti mengisap. Suara tangisnya pun berbeda, antara lapar dan minta ganti popok.
  4. Prioritaskan jadwal bayi. Selama 2-3 minggu pertama penerapan jadwal, hindari penyimpangan agar bayi mengenal pola kegiatan yang Anda terapkan. Ini akan jadi pola dasar baginya dalam mengenali pengembangan jadwal selanjutnya setelah semakin besar.
  5. Bersiaplah dengan perubahan. Dalam 1 tahun pertama, akan banyak terjadi perubahan dan perkembangan kemampuan yang dicapai bayi. Semua ini membuatbayi lebih sering lapar sehingga mau tak mau akan mengubah jadwal makannya.
  6. Sesuaikan usia. Perkembangan yang terus terjadi pada bayi, menuntut Anda terus-menerus melakukan penyesuaian jadwal dan kegiatan. Misalnya, jam tidur siang bayijadi lebih pendek karena ia kini senang bermain.
  7. Tak harus sempurna. Harap fleksibel, bunda. Sebab, jadwal yang Anda buat tidak akan berjalan dengan sempurna, seperti yang tertulis. Jadwal makan snack hari ini bisa saja terlewat karena bayi kekenyangan dan tidur siang lebih panjang. Sedangkan kemarin, karena bayi bangun lebih pagi, jadwal makan snack jadi lebih awal, dan ia melewatkan jadwal tidur siang.

jadi Ibu Baru yang Unik


Saat bayi lahir, banyak hal baru satu persatu muncul dalam hidup Bunda. Dalam kebingungan, panik dan kelelahan, banyak ibu baru tanpa disadari justru menemukan cara unik untuk meredakan tangis bayi, dan membuatnya tidur pulas. Temukan keunikan Bunda!

Misalnya, menyalakan vacuum cleaner di samping tempat tidur bayi. Atau, menidurkan bayi di stroller di dalam kamar mandi, diiringi suara kipas angin kamar mandi, seperti yang dilakukan Susan Besze Wallace, penulis buku “The New Mom’s Guide to Finding Your Own Mothering Style.”Aneh, memang. Tapi semua itu  adalah bagian dari rangkaian proses belajar yang panjang untuk menjadi seorang ibu yang baik. Dan jadilah ibu yang unik! 

Temukan keunikan Bunda. Sejak bayi lahir, Bunda akan kebanjiran nasihat, saran, serta tips agar menjadi ibu yang pintar. Menghadapi 1001 nasihat tersebut, cobalah Bunda bersikap open mind, namun tetap melakukan penyaringan informasi. Sebab, nasihat-nasihat itu belum tentu cocok untuk bayi Bunda. Bayi Bunda unik, begitu juga Bunda! Tantangan Bunda sebagai ibu baru adalah menciptakan dan mengembangkan sendiri cara perawatan dan pola pengasuhan yang sesuai dengan kebutuhan serta kepribadian bayi Bunda. 

Dalam bukunya, Susan memberikan beberapa kiat untuk membantu Bunda menemukan keunikan Bunda, yang dapat menjadi bekal dalam menjadi seorang ibu yang baik. Caranya, tanyakan pada diri sendiri.
  1. Apa saja cara perawatan dari orang tua, khususnya ibu, dan ibu mertua Anda, yang menurut Anda bisa diwariskan kepada anak? Beberapa hal mungkin bisa Anda terapkan.
  2. Apa bentuk pola asuh yang ingin Anda terapkan kepada anak? Banyak hal yang Anda alami di masa kecil, yang mungkin ingin Anda perbaiki sehingga tidak lagi dialami maupun dirasakan oleh anak.
  3. Apakah Anda cukup percaya diri menjalani peran sebagai ibu? Bila belum, jangan sungkan bertanya kepada ibu, ibu mertua, kakak perempuan, sahabat, juga kepada dokter anak Anda. Naluri keibuan butuh  waktu dan proses untuk berkembang.
  4. Sadarkah Anda bahwa bentuk hubungan Anda dan pasangan jadi berubah?Ini wajar, karena Anda sekarang adalah seorang ibu, dan pasangan Anda sekarang adalah seorang ayah. Bukan hanya hubungan dengan pasangan, hubungan Anda dengan teman pun berubah. Secara alami Anda akan butuh teman-teman sesama ibu baru maupun ibu yang sudah lebih berpengalaman, untuk belajar menjadi ibu yang baik.
Tak perlu heran, bila setiap hari, cara pandang, intuisi, pengetahuan serta wawasan Anda akan terus berkembang. Sejalan dengan bertambahnya umur bayi, Anda akan semakin pintar memadukan semua pengetahuan yang Anda punyai untuk merawat bayi, sisi-sisi terbaik diri Anda dan naluri keibuan Anda untuk menciptakan gaya perawatan dan pengasuhan unik yang betul-betul khas diri Anda. Pengasuhan unik ciptaan Anda inilah yang paling tepat bagi bayi Anda.

Senin, 06 Januari 2014

Pertolongan Pertama Bayi Sakit


Jangan terus panik saat bayi sakit. Berikan segera pertolongan pertama ini saat bayisedang sakit: 
  • Diare: teruslah memberi bayi ASI saat ia diare,  agar terhindar dari dehidrasi. Namun, perlu diketahui, umumnya bayi yang mengonsumsi ASI dalam sehari memang bisa BAB 15 kali.
  • Muntah: Gendong bayi dengan kepala disandarkan ke pundak dan wajahnya mengarah ke samping atau belakang. Tepuk-tepuk atau elus punggungnya  pelan-pelan hingga ia bersendawa. Kemungkinan ia kebanyakan minum susu.
  • Step: Miringkan kepala anak untuk memudahkan cairan dari mulutnya saat kejang,  keluar , dan agar ia tidak tersedak. Longgarkan pakaian, jangan masukkan apa pun ke dalam mulutnya.  Jika kulitnya membiru. segera telepon dokter atau bawa ke rumah sakit.
  • Demam tinggi: Beri anak demam minum yang banyak, karena demam bisa mengakibatkan kekurangan cairan. Kompres tubuhnya dengan air hangat, dan bila demam mencapai 39 derajat Celcius, beri  obat penurun panas. Penyebab panas padabayi biasanya karena infeksi atau hendak tumbuh gigi.

Alamat Klinik:
Permata Mansion
Blok EE 3 No. 5 Sawangan - Depok
081298215588(SMS)
Follow us twitter @BidanGemilang

Sabtu, 14 Desember 2013

Agar ASI melimpah

Manfaat ASI bagi tumbuh kembang bayi memang tak terbantahkan. Ingin payudara memproduksi ASI yang banyak? Coba praktekkan beberapa tips sederhana ini. 
  • Jangan tunggu payudara terasa ‘kencang’ atau bengkak baru menyusui. Susui bayisesering mungkin karena isapannya akan merangsang produksi ASI.
  • Jangan berikan susu formula kalau bayi masih menangis. Mungkin posisi perlekatan mulutnya pada payudara yang kurang pas.
  • Pilih menu makanan berkuah banyak. Makan sayuran berkuah dan kaldu 2 mangkuk per hari. Habiskan sayur beserta kuahnya.
  • Banyak minum air putih. Untuk ibu menyusui paling tidak 3 liter per hari.
  • Sering-seringlah menyusui di malam hari. Menyusui di malam hari akan meningkatkan hormon prolaktin yang mampu meningkatkan produksi ASI.
  • Cukup istirahat dan hindari stres.

Deteksi Kelainan Mata Bayi

Standar kedokteran di Indonesia mewajibkan para ibu yang melahirkan bayi prematur kurang dari usia kehamilan 34 minggu dengan berat badan kurang dari 2.000 gram, untuk segera memeriksakan mata bayinya. Tujuannya untuk mendeteksi sedini mungkin adanya kelainan Retinophaty of Prematurity (ROP). 

Selain untuk mendeteksi adanya ROP, juga dapat mengetahui adanya gangguan fungsi mata lainnya yang dapat mengganggu proses perkembangan penglihatan si kecil. 
Pemeriksaan awal biasanya dilakukan setelah bayi yang lahir prematur berumur 4-6 minggu. Bila bayi terlanjur dibawa pulang, sebaiknya segera dibawa ke dokter spesialis untuk dilakukan pemeriksaan tidak lebih dari 2 minggu setelah dia dibawa pulang ke rumah.  

Dari hasil pemeriksaan, jika gangguan mata bayi tergolong ringan, Anda cukup membawabayi ke dokter mata setiap dua minggu sekali.
Bila gangguan mata cukup berat, bayi perlu menjalani penanganan untuk memperbaiki bagian retina yang mengalami kerusakan, berupa tindakan yang disebut fotokoagulasi laser. Yakni, teknik menghancurkan gumpalan darah yang menyumbat di dalam pembuluh darah retina dengan menggunakan sinar laser. Salah satu jenis laser yang banyak digunakan adalah laser argon. Tindakan ini bertujuan untuk “menyelamatkan” bagian retina yang tidak mengalami gangguan sehingga tetap dapat berfungsi dengan baik.

Meski bayi tidak lahir prematur, Anda perlu melakukan pemeriksaan terhadap mata bayiuntuk mendeteksi adanya kelainan pada kemampuan penglihatan si kecil. Pemeriksaan ini dapat Anda lakukan sendiri di rumah. Caranya:

  1. Arahkan cahaya lampu senter ke mata bayi Anda, lalu gerakkan ke arah kanan dan kiri. Bila mata bayi normal, matanya akan bergerak mengikuti arah gerakan cahaya lampu senter. Anda perlu waspada bila bayi tidak berusaha menggerakkan kedua matanya, searah gerakan cahaya lampu senter, dan segeralah membawa bayi ke dokter mata
  2. Ambil mainan bayi yang berwarna menyolok, seperti merah, hijau, dan kuning. Pilih yang mainannya yang tidak berbunyi atau mengeluarkan suara. Gerakkan mainan-mainan tersebut dengan tangan Anda dan amati apakah bayi menggerakkan kedua matanya mengikuti arah gerak mainan yang Anda tunjukkan. Mata bayi yang normal, akan bergerak mengikuti gerak mainan berwarna-warni yang menarik perhatiannya itu.

Alamat Klinik:
Permata Mansion
Blok EE 3 No. 5 Sawangan - Depok
081298215588(SMS)
Follow us twitter @BidanGemilang

Kamis, 05 Desember 2013

Sendawa Pada Bayi

Setelah minum susu, biasanya bayi bersendawa sambil gumoh atau mengeluarkan susu dari mulutnya. Beberapa bayi gumoh sedikit, beberapa bersendawa disertai tumpahan susu cukup banyak.

Apa yang terjadi? Sendawa terjadi karena di ujung akhir 
saluran pencernaan terdapat sebuah otot yang secara fisiologis berfungsi mengatur agar isi perut tidak mengalir keluar kembali, disebut mekanisme ventil. Pada bayi, mekanisme  ini sudah berfungsi meski belum 100%.  Itu sebabnya, saat bersendawa bayi mengeluarkan kembali sedikit susu yang baru diminumnya,  secara medis disebut reflux.

Apa yang dilakukan? Jika tumbuh kembang bayi tetap berjalan baik, dan dia tidak merasa terganggu oleh reflux yang dialaminya, maka kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan. Namun jika sendawa sangat sering terjadi, lalu diikuti dengan muntahan susu yang banyak, atau setelah minum susu bayi terlihat gelisah, maka ada kemungkinan ia mengalami gangguan pencernaan yang memerlukan pemeriksaan dokter anak.  Cara mengatasi terjadinya reflux adalah memberikan makanan dalam porsi yang sedikit-sedikit, dan menjaga kebersihan pakaian bayi dengan cara memasakan bib saat ia minum susu atau makan. Menaruh bantal di bawah kepala bayi ketika ia tidur juga bisa membantu mengurangi reflux. 

Tanda Bayi Siap Duduk


Selain merangkak, kemampuan bayi untuk duduk merupakan tonggak perkembangan penting. Umumnya, bayi bisa belajar duduk saat ia memasuki usia 5-6 bulan. Ia akan bisa duduk sendiri pada usia 7-8 bulan dan duduk dengan lincah usia 9 bulan. Tentu tumbuh-kembang tiap bayi berbeda, ada yang lebih cepat, ada yang butuh waktu lebih lama. Sebelum mengajarkan bayi duduk,  lihat dulu tanda-tanda kesiapannya. 

1.
 Bayi sudah bisa mengangkat dan menggerakkan kepalanya. Biasanya terjadi pada usia bayi 3-4 bulan. Ini tanda yang menunjukan bahwa perkembangan tulang belakang dan leher bayi berjalan sempurna. Lakukan: 

·        Latih leher bayi Anda dengan aktivitas tummy time, yaitu kegiatan-kegiatan yang bertumpu pada perut. Perhatikan bagaimana bayi Anda berusaha mengangkat kepalanya dari posisi tubuhnya yang terlentang. Tummy time juga memperkuat otot kepala, bahu dan punggung.
·        Rangsang bayi Anda untuk berlatih mengangkat kepala dan dada, dengan mainan menarik. Angkat mainan ke atas dengan perlahan dan perhatikan bagaimana matabayi mengikuti gerakan itu dan mencoba mengangkat kepala dan dadanya.
2. Bayi sudah mampu membalikkan tubuhnya, dari posisi telentang ke posisi tengkurap dan sebaliknya, dengan aktif. Lakukan:

·        Rangsang bayi Anda untuk memutar tubuhnya dengan stimuli yang menarik  -dari mainan kesayangannya atau lewat suara-suara.
·        Biarkan bayi melenturkan pinggul dan pinggangnya. Dalam posisi telentang, ia harus bisa menekuk kedua kakinya secara bersamaan dan bisa memegang pergelangan atau telapak kaki.
3. Bayi sudah mampu memegang sesuatu, mengangkatnya dan menggerak-gerak-kannya. Ini tanda bahwa perkembangan motoriknya bagus. Perkembangan motorik tangan sangat penting agar bayi bisa menggunakan kedua tangan untuk membantu menopang tubuh. Lakukan:

·        Pada posisi berbaring, latih tangan bayi untuk memegang mainannya. Biarkan ia menggerak-gerakkannya sesuka hati
·        Latih bayi untuk meraih benda yang sedikit lebih jauh dari jangkauan tangannya.