Bagi kebanyakan wanita, saat
yang paling dinanti sekaligus paling menegangkan adalah saat persalinan tiba.
Apa saja sih sebetulnya yang paling ditakutkan seorang wanita saat persalinan
itu tiba? Kebanyakan dari mereka, saat yang paling menegangkan adalah kontraksi
persalinan dan penjahitan jalan lahir. Namun kini semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan, persalinan tidak melulu harus dijahit lho Bun. Loh kenapa? Kok
bisa? Gimana caranya?
Sebelum kita mengenal lebih jauh tentang Pijat Perineum, ada baiknya kita juga sedikit membahas tentang episiotomi. Apa itu episiotomi? Bagi Bunda yang telah memiliki pengalaman melahirkan sebelumnya, istilah episiotomi ini tentu sudah tidak asing lagi di telinga Bunda. Episiotomi merupakan tindakan insisi pada perineum yang menyebabkan terpotongnya selaput lendir vagina, cincin selaput dara, jaringan pada septum rektovaginal, otot-otot dan fasia perineum dan kulit sebelah depan perineum (Sarwono, 2007, hal. 171)
Meskipun saat
ini episiotomi tidak lagi rutin dilakukan, namun alangkah baiknya apabila kita
juga dapat mencegah kejadian episiotomi dan jahitan pada perineum di kala
melahirkan. Hal ini perlu dipikirkan terutama apabila Bunda sudah pernah
mengalami episiotomi sebelumnya (dan merasakan tidak enaknya proses
penyembuhan) atau ini adalah pengalaman melahirkan yang pertama kali.
Apa itu pijat
perineum? Bagaimana cara melakukannya? Pijat Perineum atau Perineum Massage
adalah pemijatan dan peregangan lembut pada kulit antara anus dan
vagina (perineum) selama beberapa minggu terakhir kehamilan. Pijat ini telah
terbukti mengurangi kejadian episiotomi dan robekan
perineum selama kelahiran. Memijat perineum selama kehamilan dapat
meningkatkan elastisitas otot dan jaringan sehingga dapat menghindari robekan selama
persalinan normal.
Penelitian
yang diterbitkan di American
Journal Obstretician and Gynecology menyimpulkan bahwa pijat
perineum selama masa kehamilan dapat melindungi fungsi perineum paling tidak
dalam 3 bulan pasca melahirkan. The Cochrane Review merekomendasikan
bahwa pijat perineum ini harus selalu dijelaskan pada ibu hamil agar mereka
mengetahui keuntungan dari pijat perineum ini. Pijat perineum ini sangat aman
dan tidak berbahaya.
Pijat
perineum memiliki berbagai keuntungan yang semuanya bertujuan mengurangi
kejadian trauma saat melahirkan. Keuntungan pijat perineum diantaranya adalah :
·
Menstimulasi aliran darah ke
perineum yang akan membantu mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan
·
Membantu Bunda lebih santai di
saat pemeriksaan vagina (Vaginal Touche/ Periksa Dalam)
·
Membantu menyiapkan mental Bunda
terhadap tekanan dan regangan perineum di kala kepala bayi akan keluar
·
Menghindari tindakan episiotomi
atau robeknya perineum saat melahirkan dengan meningkatkan elastisitas perineum
Bunda sebaiknya memulai pijat perineum sekitar 4-6 minggu
sebelum waktunya melahirkan atau pada kehamilan minggu ke-34. Teknik yang dapat
dilakukan untuk pijat perineum adalah :
1. Cucilah tangan terlebih dahulu untuk mencegah berpindahnya kuman
dari tangan ke perineum Bunda. Pijatan ini dapat dilakukan sendiri atau oleh
pasangan (suami).
2. Pastikan
kuku jari tangan Bunda tidak panjang ya, karena jaringan di vagina dan perineum
halus sehingga dengan memotong kuku akan mencegah robeknya jaringan tersebut.
3. Berbaringlah dalam posisi yang nyaman. Beberapa wanita ada yang
berbaring miring dan menggunakan bantal untuk menyangga kaki mereka. Ada yang
menggunakan posisi semi-litotomi atau posisi mengangkang.
4. Bunda
dapat menggunakan minyak zaitun, minyak vitamin E,
minyak kelapa, atau sweet almond. Lakukan pemijatan sebelum mandi pagi dan sore.
5. Letakkan satu atau dua ibu jari (atau jari lainnya bila ibu
tidak sampai) sekitar 2-3 cm di dalam vagina. Tekan ke bawah dan kemudian
menyamping pada saat yang bersamaan. Perlahan-lahan coba regangkan daerah
tersebut sampai Bunda merasakan sensasi seperti terbakar, perih, atau tersengat.
6. Tahan ibu jari dalam posisi seperti diatas selama 2 menit sampai
daerah tersebut menjadi tidak terlalu berasa dan ibu tidak terlalu merasakan
perih lagi.
7. Tetap tekan daerah tersebut dengan ibu jari. Perlahan-lahan
pijat ke depan dan ke belakang melewati separuh terbawah dari vagina hingga
seperti membentuk huruf “U”. Lakukan ini selama 3-4 menit. Ingatlah untuk
menghindari pembukaan saluran kemih, ibu dapat memulai dengan pijatan ringan
dan semakin ditingkatkan tekanannya seiring dengan sensitivitas yang berkurang.
8. Lanjutkan
pemijatan selama 10 menit. Ini dapat dilakukan selama beberapa minggu sebelum
Bunda melihat bahwa daerah perineum Bunda sekarang lebih elastis.
Pijat Perineum atau Perineum
Massage ini dapat dilakukan berdua dengan pasangan, Bunda juga dapat
menghubungi seorang profesional medis untuk melatih Bunda untuk melakukan Pijat
Perineum jika Bunda tidak percaya diri apabila melakukannya sendiri dirumah.
Lalu bagaimana cara melakukan Pijat Perineum jika dilakukan bersama suami?
1.
Berbaringlah dalam posisi rileks dan santai.
Pijat dilakukan dengan cara yang sama, hanya saja pasangan Bunda harus
menggunakan jari telunjuk bukan jempol untuk melakukan pijat. Buat gerakan
berbentuk "U", lakukan pemijatan dari sisi ke sisi dengan menggunakan
sedikit tekanan.
2. Bunda
mungkin mengalami perasaan canggung. Namun ini adalah hal yang alami. Cobalah
untuk mengingat bahwa pijat perineum memiliki tujuan yang sama seperti jenis pijat
lain: yaitu untuk melepaskan ketegangan, dan dalam kasus melahirkan adalah
untuk memudahkan bagian kepala janin dan mengurangi ketidaknyamanan bagi Bunda.
3. Berkomunikasilah
dengan pasangan. Biarkan pasangan Bunda tahu apakah Bunda mengalami rasa tidak
nyaman. Pijat harus dilakukan dengan lembut karena jaringan perineum sangatlah
halus. Pemijatan secara teratur pada daerah perineum dalam minggu-minggu
menjelang persalinan akan meningkatkan elastisitas dan mengurangi beberapa
tekanan ketika kepala janin melakukan penurunan untuk lahir. Jika Bunda merasa
tidak nyaman apabila pijat perineum ini dilakukan oleh orang lain, Bunda dapat
melakukan pijat perineum sendiri, tetapi kebanyakan wanita merasa agak kesulitan
untuk melakukan sendiri selama kehamilan lanjut karena membesarnya perut.
Pijat
perineum sebaiknya tidak dilakukan bagi ibu hamil dengan infeksi herpes aktif
di daerah vagina, infeksi jamur, atau infeksi menular yang dapat menyebar
dengan kontak langsung dan memperparah penyebaran infeksi.
Jangan
lupa ya Bun lakukan persalinan dengan perlahan dan terkendali (mengikuti instruksi
dokter atau bidan ketika mengedan) adalah kunci jaminan perineum utuh dan mengurangi
angka kejadian robekan perineum. Bayi harus berada di dalam kondisi baik dan Bunda
harus mengikuti segala hal yang di instruksikan oleh dokter atau bidan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus