Emboli air ketuban adalah kejadian dimana cairan amnion, sel fetal, ataupun debris dari fetus masuk kedalam sirkulasi darah ibu/ pasien melalui plasenta yang mengakibatkan kegagalan Kardirespiratori dan koagulopati. kejadian ini merupakan keadaan darurat obstetrik.
Kejadian ini sangat langka, diperkirakan antara 1 dari 8.000 sampai dengan 1 dari 80.000 persalinan. Kurang lebih, 19% saat operasi sectio caesarea, dan 11% persalinan normal. Selain persalinan, kejadian emboli air ketuban dapat pula terjadi pada awal kehamilan, keguguran trimester kedua, saat amniosintesis, dan pada kejadian trauma abdominal. Angka kematian (Mortalitas) di USA diperkirakan sebesar 60-80%.
Patofisiologis pasti masih belum jelas. Air ketuban dan sel fetus dapat masuk melalui vena - vena uterus (rahim) saat pecahnya air ketuban, pecahnya pembuluh darah uterus atau serviks, melalui perbedaan tekanan dari uterus dan vena uterus.
Setelah sel fetus masuk kedalam sirkulasi ibu, terjadi kegagalan jantung dan penurunan perfusi ke jantung dan paru. Apabila pasien dapat bertahan, maka pasien dapat masuk ke dalam fase kedua, yakni fase perdarahan karena gangguan koagulopati. Gangguan koagulopati disebabkan cairan ketuban mengandung faktor koagulasi II, VII dan X, yang dapat menyebabkan agregasi platelet, melepaskan faktor III, dan mempunyai efek tromboplastin.
Pada tahun 1995, Clark mengusulkan kemungkinan emboli air ketuban disebabkan fetal antigen pada air ketuban yang menstimulasi sebuah jalur mediator imun endogen, yang menghasilkan reaksi tubuh menyerupai anafilaksis, yakni vasospasme dari arteri pulmonal, yang menyebabkan hypertensi pulmonal. Peningkatan tekanan ventrikel kanan jantung yang kemudian terjadi, menyebabkan kerusakan kapilermiokardium dan menyebabkan hipoksemia dan hypotensi.
Tanda dan gejala berupa maternal collapse, dengan gagal nafas, sianosis, hypotensi, disaritmia, kejang, atonia uteri, DIC, dan gawat janin. Gejala non spesifik lainnya dapat berupa rasa cemas, menggigil, nyeri kepala dan nyeri dada.
Tidak ada faktor resiko tertentu yang terbukti menjadi penyebab langsung emboli air ketuban. Namun kejadian emboli air ketuban lebih tinggi pada usia kehamilan yang lebih tinggi, Multipara, air ketuban dengan meconium, IUFD, Polihydramnion, Korioamnionitis, Rupture Uteri Placenta Acreta.
Sampai saat ini tidak ada marker pathognomic dari emboli air ketuban. Cara mendiagnosis merupakan kriteria eksklusi. Tes non spesifik.
Terapi hanya bersifat suportif, yakni dengan resusitasi dan persalinan segera. Sampai saat ini kasus emboli air ketuban belum ada pencegahannya. Pengobatan sangat tergantung dimana emboli itu sendiri bersarang. Bila emboli kena dipembuluh darah kecil, maka efeknya ringan, namun bila emboli terjadi di pembuluh darah organ vital, maka efeknya pun akan Fatal.
Rabu, 27 November 2013
Kamis, 21 November 2013
Kehamilan di luar kandungan
Kemungkinan
terjadi kehamilan di luar rahim (ektopik) terjadi pada 7 dari 1000
kehamilan. Apa penyebab kehamilan di luar rahim dan penanganan apa
yang tepat?
Pendarahan pada trimester pertama kehamilan bisa terjadi pada kehamilan di luar rahim (ektopik). Kondisi ini akibat telur yang telah dibuahi tidak masuk dan tertanam di dalam rahim, melainkan berada di luar rahim. Berikut ini calon ibu yang berisiko mengalamikehamilan di luar rahim:
Pendarahan pada trimester pertama kehamilan bisa terjadi pada kehamilan di luar rahim (ektopik). Kondisi ini akibat telur yang telah dibuahi tidak masuk dan tertanam di dalam rahim, melainkan berada di luar rahim. Berikut ini calon ibu yang berisiko mengalamikehamilan di luar rahim:
·
Perempuan usia 35-45 tahun, pernah
hamil di luar rahim
·
Perempuan yang pernah dioperasi saluran
telur
·
Perempuan yang pernah aborsi berulang
·
Perempuan yang pernah mengalami problem
infertilitas atau pengobatan untuk merangsang keluarnya sel telur dari indung
telur
·
Perempuan yang menderita infeksi
penggul ataupun menderita TB (tuberkulosis)
Penyebab. Nyaris 95% kehamilan di luar rahim terjadi di saluran telur. Mayoritas disebabkan oleh terhambatnya perjalanan telur yang sudah dibuahi untuk melewati saluran telur menuju rahim. Hambatan itu bisa terjadi karena adanya bekas luka akibat beberapa sebab. Bisa karena ibuhamil pernah terinfeksi, sehingga bagian tersebut terjadi penyempitan. Atau, adanya luka akibat operasi pada saluran telur. Bekas luka operasi ini bisa membuat saluran telur lengket atau menutup. Kehamilan di luar rahim ini juga disebabkan adanya endometriosis (jaringan yang mirip lapisan rahim yang ada di luar rahim) atau karena adanya kelainan bentuk dari saluran. Semisal, saluran sejak awal terpelintir.
Gejala kehamilan ektopik ini jarang diketahui sejak dini, jika tidak dilakukan pemeriksan perabaan di awal kehamilan. Sebab, tanda awal serupa dengan tanda-tanda awal kehamilanbiasa. Antara lain, berhentinya haid. Namun, yang bisa menjadi pembeda adalah kerap menimbulkan rasa nyeri yang tajam dan sulit hilang. Nyeri ini akibat desak-desakan di saluran telur dan sekitarnya. Saluran telur yang sempit ini membuat janin gagal tumbuh normal. Apalagi organ-organ di sekitar saluran telur yang ikut terdesak, memicu rasa nyeri. Sekitar panggul dan perut biasanya menjadi daerah yang diserang rasa nyeri ini akibat peritonium (lapisan dalam perut) oleh pendarahan. Gangguan saluran pencernaan juga kerap muncul dibarengi kepala pusing dan penglihatan kunang-kunang.
Gejala lain adalah pendarahan dari vagina akibat robekan pada dinding saluran telur yang tipis akibat didesak oleh perkembangan janin. Jika ini terjadi, sang ibu dalam keadaan gawat darurat. Untuk mengatasi, perlu operasi untuk menghentikan pendarahan.
Deteksi. Pada pemeriksaan kehamilan pertama perlu diketahui apakah kehamilan ada di tempat yang seharusnya, yakni di rahim. Jika dokter mencurigai adanya kehamilan di luar kandungan, panggul akan diperiksa untuk menentukan pusat rasa sakit serta meraba adanya benda padat di perut. Kelainan ini bisa dipastikan dari pemeriksaan laboratorium yakni pengukuran hCG. Sebab pada kehamilan normal, kadar hormon kehamilan biasanya meningkat dua kali lipat setiap dua hari dalam sepuluh minggu pertama. Namun, padakehamilan di luar rahim, peningkatan ini biasanya sangat rendah. Lewat USG, kelainan ini juga dapat dideteksi.
Jika dideteksi terjadi kehamilan di luar rahim, dokter akan mengambil tindakan operasi untuk mengeluarkan janin yang tumbuh diluar rahim tersebut.
Alamat Klinik:
Permata Mansion
Blok EE 3 No. 5 Sawangan - Depok
081298215588(SMS)
Follow us twitter @BidanGemilang
Follow us twitter @BidanGemilang
Rabu, 20 November 2013
Sakit pinggang saat hamil
Sekitar 50% ibuhamil mengeluhkan sakit pinggang dan biasanya semakin terasa di trimester ketiga. Penyebabnya antara lain karena pertambahan berat badan sebagai konsekuensi perubahan tubuh dan perkembangan janin, plasenta, air ketuban dan rahim. Membesarnya rahim juga membuat pusat gravitasi tubuh bergeser lebih ke depan, sehinggaibuhamil harus menyesuaikan diri pada titik keseimbangan baru. Penyesuaian tersebut sangat membebani pinggang.
Sakit pinggang dapat diredakan dengan:
·
Menjaga posisi tubuh agar berat
kandungan dibagi rata ke seluruh tubuh.
·
Selalu membawa beban di tangan kiri dan
kanan agar tubuh seimbang.
·
Tidak berdiri/duduk terlalu lama.
·
Menjaga posisi tubuh selalu tegak saat
duduk.
·
Berjongkok saat mengambil sesuatu di
lantai.
·
Tidur di kasur yang agak keras dan rata
agar tubuh berada di garis lurus.
·
Mandi air hangat.
·
Mengompres dingin pinggang yang nyeri.
·
Relaksasi dan berolahraga ringan atau
senam secara teratur.
Pada beberapa kasus, sakit
pinggang juga dapat disebabkan gangguan ginjal atau penekanan saraf. Untuk memastikannya,
perlu pemeriksaan dokter.
Alamat Klinik:
Permata Mansion
Blok EE 3 No. 5 Sawangan - Depok
081298215588(SMS)
Follow us twitter @BidanGemilang
Follow us twitter @BidanGemilang
Rabu, 13 November 2013
Baby sitter atau Daycare ??
Umumnya, tidak ada yang lebih aman menitipkan buah hati selain pada nenek, saudara atau kerabat dekat saat Anda harus bekerja di luar rumah. Sebab, biasanya dengan orang-orang terdekat, Anda punya trust, ikatan batin dan kedekatan ini juga membuat anak merasa lebih nyaman. Namun, bagaimana jika Anda berada dalam situasi yang kurang menguntungkan. Pilihannya hanya babysitter atau day care. Berikut plus-minus menitipkan pengasuhan anak pada babysitter dan day care.
Babysitter
Plus:
·
Orang tua dapat menyusun peraturan apa
yang boleh dan tidak boleh dilakukan sangbabysitter, sesuai dengan nilai
yang ingin dikembangkan.
·
Anak bisa tetap bermain dan bergerak di
ruang yang sama dan nyaman, yaitu rumah.
·
Anak mendapat perhatian khusus, karena
satu babysitter hanya
punya konsentrasi penuh pada satu anak saja.
Minus:
·
Anak akan tenggelam pada rutinitas yang
sama.
·
Anak hanya akan berteman dengan
babysitter-nya saja. Risiko anak “lengket” dengan babysitter besar.
·
Meskipun telah dilatih oleh yayasan,
supervisi tidak dilakukan langsung oleh pengelola yayasan terhadap babysitter.
Apabila yayasan hanya menjadi penyalur dan tidak memberikan pelatihan
ketrampilan mengasuh dan merawat anak, maka standar layanan babysitter tidak
terjamin.
Day care
Plus:
Plus:
·
Para staf memiliki dasar pendidikan
anak sekaligus ilmu kesehatan anak yang disupervisi langsung oleh pengelola
tempat penitipan anak.
·
Program di tempat penitipan anak
dirancang sesuai perkembangan bayi dan balita. Untuk si balita, lembaga penitipan anak
akan menerapkan kurikulum pendidikan anak usia dini (PAUD).
·
Anak akan memiliki aktivitas dan alat
bermain yang beragam serta ruang bermain (baik di dalam maupun diluar ruang)
yang relatif lebih luas bila dibandingkan ruang mereka di rumah sendiri.
·
Anak akan berkenalan dengan suasana
baru, orang baru dan bertemu/mengenal anak-anak seusianya. Ketrampilan anak
untuk beradaptasi terasah sejak dini.
·
Oleh karena staf yang bertugas mengurus
dan merawat anak tidak hanya satu, maka anak tidak lengket dengan sang pengasuh.
Minus:
·
Anak berisiko lebih mudah tertular
penyakit dari anak lain.
·
Anak harus berbagi perhatian pengasuh
dengan anak. Karena di tempat penitipan anak, pengasuh harus menangani beberapa
anak.
·
Orang tua harus menjemput anak sebelum
tempat penitipan anak tutup. Day carepada
umumnya tutup di sore hari, sesuai waktu pulang kantor ayah dan ibu.
Alamat Klinik:
Permata Mansion
Blok EE 3 No. 5 Sawangan - Depok
081298215588(SMS)
Follow us twitter @BidanGemilang
Follow us twitter @BidanGemilang
6 Jam Pertama Setelah Lahir
Masih ada kejutan, setelah Anda melewati 1 jam pertama setelah persalinan. Ini adaptasi yang perlu Anda lakukan di 6 jam pertama setelah bayi lahir.
2-3 jam setelah persalinan, Anda akan merasa lemas karena tenaga terkuras untuk melahirkan bayi. Saatnya mengisi perut. Biasanya rumah sakit akan menyediakan makanan lunak untuk dikonsumsi seperti bubur. Makanan ringan yang di makan pun sebaiknya lunak. Sebab sistem pencernaan masih perlu menyesuikan dengan tubuh Anda yang baru melahirkan.
3-4 jam setelah persalinan, Anda akan merasa tubuh lengket karena keringat. Saatnya Anda untuk mandi. Minta bantuan suami atau bidan saat berjalan kamar mandi. Saat itu Anda mungkin akan merasa sedikit goyah karena keletihan. Setelah mandi Anda akan merasa lebih segar. Saat ini Anda bisa mulai mengenakan bra menyusu dilapisi bantalan payudara agar ASI yang keluar tidak membasahi baju. Gunakan pembalut menampung sisa cairan atau darah yang keluar dari vagina. Penting menjaga kebersihan organ genital untuk mencegah infeksi.
5 jam setelah persalinan, Anda masih merasakan perih pada daerah
kewanitaan, tapi Anda harus buang air kecil. Rasa perih ini
lama-lama akan terasa lebih ringan. Pada saat-saat ini Anda mungkin belum
terdorong untuk buang air besar. Tapi jika dalam tempo 2x24 jam pascapersalinan
belum BAB, bicaralah kepada perawat atau dokter.
6 jam setelah persalinan, jika Anda merasa semua dalam kondisi baik dan tak ada keluhan, Anda akan dipindahkan dari ruang bersalin ke ruang rawat inap. Saat pindah Anda akan dibantu dengan kursi roda. Cobalah untuk mengendong bayi di pangkuan Anda. Namun beberapa rumah sakit tak mengharuskan ibu pindah kamar. Sebab di situ tersedia ruangan yang bisa berfungsi ganda, sebagai ruang bersalin dan sebagai ruang rawat inap.
Alamat Klinik:
Permata Mansion
Blok EE 3 No. 5 Sawangan - Depok
081298215588(SMS)
Follow us twitter @BidanGemilang
Follow us twitter @BidanGemilang
Selasa, 12 November 2013
Tanda-tanda kehamilan
Kehamilan tidak melulu ditandai oleh
terlambatnya haid atau makin gendutnya perut. Masih ada tanda-tanda lainnya,
lho .
Bercak merah jambu
Bercak merah jambu
·
Umumnya terjadi sekitar 8-10 hari
setelah ovulasi (keluarnya sel telur dari indung telur). Terjadi karena benih
tertanam (implantasi) di lapisan uterus (rahim).
·
Tidak seperti haid, bercak ini biasanya
sedikit. Datangnya pun lebih awal ketimbang jadwal haid Anda.
Payudara berubah
·
Payudara dan puting jadi lebih lembut
sekitar tiga minggu setelah pembuahan terjadi (ketika haid terlambat sekitar
seminggu).
·
Kadang-kadang payudara terasa
membengkak, mirip yang Anda rasakan menjelang haid. Membesarnya payudara ini
karena kelenjar-kelenjar air susu membesar dan "menabung" lemak
sebagai persiapan menyusui.
·
Puting payudara dan daerah sekitarnya
berwarna lebih gelap.
Kram perut
·
Sering juga terasa pada awal kehamilan,
serta akan terus berlangsung sampai letak uterus mapan di tengah dan disangga
dengan baik oleh tulang panggul (pada trimester ke-2).
·
Kontraksi rahim sering terjadi secara
teratur, seiring dengan meningkatnya olahraga yang Anda lakukan selama hamil,
orgasme yang terjadi ketika berhubungan intim, atau karena perubahan posisi
dari tidur ke berdiri.
Sering buang air kecil
·
Begitu haid terlambat 1-2 minggu,
biasanya ada dorongan untuk buang air kecil. Hal ini terjadi karena
meningkatnya sirkulasi darah ketika hamil dan tekanan pada saluran kemih akibat
membesarnya uterus.
·
Jangan batasi asupan cairan. Biarpun
sering ke belakang, Anda harus tetap banyak minum agar tidak mengalami
dehidrasi (kekurangan cairan tubuh).
Sembelit
·
Ekstra hormon yang terbentuk
selama kehamilan akan menyebabkan usus lebih relaks bekerja,
namun kurang efisien, sehingga dorongan untuk mengeluarkan sisa kotoran pun
agak terhambat.
Ngidam atau ngemil
·
Sejak awal kehamilan, dorongan untuk
ngemil atau makan makanan tertentu (ngidam) sering muncul pada orang tertentu.
·
Kebutuhan untuk ngemil mungkin saja
muncul karena kebutuhan tubuh untuk makan sedikit demi sedikit namun sering.
Mual dan muntah
·
Tanda-tanda ini lazim disebut morning
sickness. Padahal, kondisi yang dirasakan oleh sekitar 50% ibuhamil ini,
bisa muncul kapan saja, bukan cuma di pagi hari.
·
Bisa terpicu hanya karena mencium bau
makanan atau parfum tertentu (yang pada kondisi normal tidak membuat mual). Hal
ini terjadi karena perubahan hormon dalam tubuh.
·
Biasanya, hanya berlangsung selama 3
bulan pertama kehamilan, dan berhenti begitu masuk bulan ke-4.
Meningkatnya suhu tubuh
·
Terjadi seminggu setelah pembuahan,
ketika hasil pembuahan bersemayam di rahim.
Alamat Klinik:
Permata Mansion
Blok EE 3 No. 5 Sawangan - Depok
081298215588(SMS)
Follow us twitter @BidanGemilang
Follow us twitter @BidanGemilang
Tanda-tanda kehamilan
Kehamilan tidak melulu ditandai oleh
terlambatnya haid atau makin gendutnya perut. Masih ada tanda-tanda lainnya,
lho .
Bercak merah jambu
Bercak merah jambu
·
Umumnya terjadi sekitar 8-10 hari
setelah ovulasi (keluarnya sel telur dari indung telur). Terjadi karena benih
tertanam (implantasi) di lapisan uterus (rahim).
·
Tidak seperti haid, bercak ini biasanya
sedikit. Datangnya pun lebih awal ketimbang jadwal haid Anda.
Payudara berubah
·
Payudara dan puting jadi lebih lembut
sekitar tiga minggu setelah pembuahan terjadi (ketika haid terlambat sekitar
seminggu).
·
Kadang-kadang payudara terasa
membengkak, mirip yang Anda rasakan menjelang haid. Membesarnya payudara ini
karena kelenjar-kelenjar air susu membesar dan "menabung" lemak
sebagai persiapan menyusui.
·
Puting payudara dan daerah sekitarnya
berwarna lebih gelap.
Kram perut
·
Sering juga terasa pada awal kehamilan,
serta akan terus berlangsung sampai letak uterus mapan di tengah dan disangga
dengan baik oleh tulang panggul (pada trimester ke-2).
·
Kontraksi rahim sering terjadi secara
teratur, seiring dengan meningkatnya olahraga yang Anda lakukan selama hamil,
orgasme yang terjadi ketika berhubungan intim, atau karena perubahan posisi
dari tidur ke berdiri.
Sering buang air kecil
·
Begitu haid terlambat 1-2 minggu,
biasanya ada dorongan untuk buang air kecil. Hal ini terjadi karena
meningkatnya sirkulasi darah ketika hamil dan tekanan pada saluran kemih akibat
membesarnya uterus.
·
Jangan batasi asupan cairan. Biarpun
sering ke belakang, Anda harus tetap banyak minum agar tidak mengalami
dehidrasi (kekurangan cairan tubuh).
Sembelit
·
Ekstra hormon yang terbentuk
selama kehamilan akan menyebabkan usus lebih relaks bekerja,
namun kurang efisien, sehingga dorongan untuk mengeluarkan sisa kotoran pun
agak terhambat.
Ngidam atau ngemil
·
Sejak awal kehamilan, dorongan untuk
ngemil atau makan makanan tertentu (ngidam) sering muncul pada orang tertentu.
·
Kebutuhan untuk ngemil mungkin saja
muncul karena kebutuhan tubuh untuk makan sedikit demi sedikit namun sering.
Mual dan muntah
·
Tanda-tanda ini lazim disebut morning
sickness. Padahal, kondisi yang dirasakan oleh sekitar 50% ibuhamil ini,
bisa muncul kapan saja, bukan cuma di pagi hari.
·
Bisa terpicu hanya karena mencium bau
makanan atau parfum tertentu (yang pada kondisi normal tidak membuat mual). Hal
ini terjadi karena perubahan hormon dalam tubuh.
·
Biasanya, hanya berlangsung selama 3
bulan pertama kehamilan, dan berhenti begitu masuk bulan ke-4.
Meningkatnya suhu tubuh
·
Terjadi seminggu setelah pembuahan,
ketika hasil pembuahan bersemayam di rahim.
Alamat Klinik:
Permata Mansion
Blok EE 3 No. 5 Sawangan - Depok
081298215588(SMS)
Follow us twitter @BidanGemilang
Follow us twitter @BidanGemilang
Minggu, 10 November 2013
Mitos dan Fakta Tentang ASI
Setelah melahirkan, akan ada banyak nasehat tentang ibu menyusui. Jangan telan bulat-bulat saat mendapat informasi atau mitos tentang ASI. Nasehat yang kurang tepat bisa jadi informasi yang menyesatkan. Simak mitos-mitos tentang menyusui dan lihat juga faktanya!
Mitos: Ibu yang minum ASI perahnya dapat memperbanyak ASInya.
Fakta: Memaksimalkan produksi ASI dengan cara meningkatkan frekuensi menyusui dan memerah ASI. Banyak sedikitnya ASI tergantung pada banyak sedikitnya ASI yang dikeluarkan dan dipengaruhi oleh kondisi psikologis ibu dan konsumsi makanan. Minum kembali ASI perah sama sekali tidak berhubungan dengan produksi ASI.
Mitos: Wanita dengan payudara kecil dan puting datar ASInya sedikit.
Fakta: Ukuran payudara tidak menentukan produksi ASI. Banyak tidaknya ASI tergantung seberapa banyak kelenjar pembentuk air susu. Puting datar atau terbenam bukan berarti tidak dapat menyusui, karena bayi menyusu pada bagian areola payudara bukan pada puting. Posisi menyusu bayi yang tepat menjadi faktor keberhasilan pemberian ASI.
Mitos: Jika makan pedas, ASI akan berasa pedas.
Fakta: Apa yang dimakan ibu, akan dirasakan pula oleh bayi lewat ASI. Namun tidak 100% sama dengan makanan hanya samar-samar dan hanya bertahan paling lama 8 jam. Makanan pedas berisiko terhadap ibu itu sendiri, yaitu mengalami gangguan pencernaan seperti diare.
Mitos: Saat ibu pulang bepergian, ASI harus dibuang dulu saat mau menyusui karena ASI bisa basi.
Fakta: ASI tidak pernah basi. Biasanya yang dimaksud dengan ASI lama atau basi adalah ASI yang berwarna kekuningan dan kental atau ASI yang berwarna putih keruh dan encer. Warna dan kejernihan ASI sangat tergantung bahan nutrisi yang terkandung didalamnya. Selain itu ASI dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bayi akan ASI.
Mitos: ASI dapat menyembuhkan sakit mata.
Fakta: ASI tidak dapat sembuhkan sakit mata pada bayi. Pada bayi baru lahir sampai usia setidaknya 3 bulan, ada saluran air mata yang belum terbuka sehingga mata bayi berair dan belekan. Anda bisa membersihkan mata bayi dengan menggunakan kapas yang dicelupkan dalam air hangat, bukannya mengoleskan ASI ke mata bayi.
Mitos: Jika ibu sakit, bayi bisa tertular penyakit ibu lewat ASI.
Fakta: Ibu yang sedang sakit flu misalnya, tidak akan menularkan sakitnya pada bayi lewat ASI karena ASI mengandung antibodi yang bisa menghambat virus maupun bakteri. Kecuali Anda terinfeksi virus HIV atau hepatitis. Dua contoh penyakit ini bisa ditularkan melalui ASI.
Mitos dan Fakta Tentang ASI
Setelah melahirkan, akan ada banyak nasehat tentang ibu menyusui. Jangan telan bulat-bulat saat mendapat informasi atau mitos tentang ASI. Nasehat yang kurang tepat bisa jadi informasi yang menyesatkan. Simak mitos-mitos tentang menyusui dan lihat juga faktanya!
Mitos: Ibu yang minum ASI perahnya dapat memperbanyak ASInya.
Fakta: Memaksimalkan produksi ASI dengan cara meningkatkan frekuensi menyusui dan memerah ASI. Banyak sedikitnya ASI tergantung pada banyak sedikitnya ASI yang dikeluarkan dan dipengaruhi oleh kondisi psikologis ibu dan konsumsi makanan. Minum kembali ASI perah sama sekali tidak berhubungan dengan produksi ASI.
Mitos: Wanita dengan payudara kecil dan puting datar ASInya sedikit.
Fakta: Ukuran payudara tidak menentukan produksi ASI. Banyak tidaknya ASI tergantung seberapa banyak kelenjar pembentuk air susu. Puting datar atau terbenam bukan berarti tidak dapat menyusui, karena bayi menyusu pada bagian areola payudara bukan pada puting. Posisi menyusu bayi yang tepat menjadi faktor keberhasilan pemberian ASI.
Mitos: Jika makan pedas, ASI akan berasa pedas.
Fakta: Apa yang dimakan ibu, akan dirasakan pula oleh bayi lewat ASI. Namun tidak 100% sama dengan makanan hanya samar-samar dan hanya bertahan paling lama 8 jam. Makanan pedas berisiko terhadap ibu itu sendiri, yaitu mengalami gangguan pencernaan seperti diare.
Mitos: Saat ibu pulang bepergian, ASI harus dibuang dulu saat mau menyusui karena ASI bisa basi.
Fakta: ASI tidak pernah basi. Biasanya yang dimaksud dengan ASI lama atau basi adalah ASI yang berwarna kekuningan dan kental atau ASI yang berwarna putih keruh dan encer. Warna dan kejernihan ASI sangat tergantung bahan nutrisi yang terkandung didalamnya. Selain itu ASI dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bayi akan ASI.
Mitos: ASI dapat menyembuhkan sakit mata.
Fakta: ASI tidak dapat sembuhkan sakit mata pada bayi. Pada bayi baru lahir sampai usia setidaknya 3 bulan, ada saluran air mata yang belum terbuka sehingga mata bayi berair dan belekan. Anda bisa membersihkan mata bayi dengan menggunakan kapas yang dicelupkan dalam air hangat, bukannya mengoleskan ASI ke mata bayi.
Mitos: Jika ibu sakit, bayi bisa tertular penyakit ibu lewat ASI.
Fakta: Ibu yang sedang sakit flu misalnya, tidak akan menularkan sakitnya pada bayi lewat ASI karena ASI mengandung antibodi yang bisa menghambat virus maupun bakteri. Kecuali Anda terinfeksi virus HIV atau hepatitis. Dua contoh penyakit ini bisa ditularkan melalui ASI.
Langganan:
Postingan (Atom)