Selain merangkak, kemampuan bayi untuk duduk merupakan tonggak perkembangan penting. Umumnya, bayi bisa belajar duduk saat ia memasuki usia 5-6 bulan. Ia akan bisa duduk sendiri pada usia 7-8 bulan dan duduk dengan lincah usia 9 bulan. Tentu tumbuh-kembang tiap bayi berbeda, ada yang lebih cepat, ada yang butuh waktu lebih lama. Sebelum mengajarkan bayi duduk, lihat dulu tanda-tanda kesiapannya.
1. Bayi sudah bisa mengangkat dan menggerakkan kepalanya. Biasanya terjadi pada usia bayi 3-4 bulan. Ini tanda yang menunjukan bahwa perkembangan tulang belakang dan leher bayi berjalan sempurna. Lakukan:
·
Latih leher bayi Anda dengan aktivitas tummy time, yaitu
kegiatan-kegiatan yang bertumpu pada perut. Perhatikan bagaimana bayi Anda berusaha mengangkat kepalanya dari posisi
tubuhnya yang terlentang. Tummy time juga memperkuat otot kepala, bahu dan
punggung.
·
Rangsang bayi Anda untuk berlatih mengangkat kepala dan dada,
dengan mainan menarik. Angkat mainan ke atas dengan perlahan dan perhatikan bagaimana
matabayi mengikuti
gerakan itu dan mencoba mengangkat kepala dan dadanya.
2. Bayi sudah mampu membalikkan tubuhnya, dari posisi telentang ke posisi
tengkurap dan sebaliknya, dengan aktif. Lakukan:
·
Rangsang bayi Anda untuk memutar tubuhnya dengan stimuli yang
menarik -dari mainan kesayangannya atau lewat suara-suara.
·
Biarkan bayi melenturkan pinggul dan pinggangnya. Dalam posisi
telentang, ia harus bisa menekuk kedua kakinya secara bersamaan dan bisa
memegang pergelangan atau telapak kaki.
3. Bayi sudah mampu memegang sesuatu, mengangkatnya dan menggerak-gerak-kannya. Ini tanda bahwa perkembangan
motoriknya bagus. Perkembangan motorik tangan sangat penting agar bayi bisa menggunakan kedua tangan
untuk membantu menopang tubuh. Lakukan:
·
Pada posisi berbaring, latih tangan bayi untuk memegang mainannya. Biarkan ia
menggerak-gerakkannya sesuka hati
·
Latih bayi untuk meraih benda yang sedikit lebih jauh dari
jangkauan tangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar