MPASI
(Makanan Pendamping ASI) Home Made, yak! Itu artinya adalah makanan untuk sang
buah hati yang kita buat sendiri dirumah. Sebelum kita bahas tentang keseruan
MPASI Home Made lebih dalam lagi, kita bahas dulu tentang Rekomendasi WHO yang
super duper memudahkan Bunda dalam menyiapkan MPASI Home Made yuk! *Bonkar Contekan*
:D
Rekomendasi
yang dibuat oleh WHO pada tahun 2010 ini sangatlah memudahkan Bunda menyajikan
MPASI yang berkualitas bagi sang buah hati. Isi dari Rekomendasi WHO tersebut
adalah: Murah, Bahan Lokal (lebih segar dan mudah didapat), Bayi Suka dan Mudah
Dimakan. WHO membuat modul tersebut untuk Konseling Infant and Young Child
Feeding (IYCF) yang meliputi Konseling Menyusui sampai Konseling MPASI.
Manfaat
dari pengetahuan IYCF tersebut adalah Bukan hanya untuk memastikan bayi atau
anak mendapatkan gizi cukup. Karena kegiatan makan lebih dari “sekedar”
nutrisi, tapi juga belajar makan. Maksudnya belajar makan? Belajar mengenai
perubahan tekstur makanan sesuai dengan usianya, belajar mindahin makanan padat
dari lidah ke kerongkongan, belajar membiasakan pola serta cara makan yang
baik, belajar membiasakan berbagai macam rasa asli makanan (No Gula dan Garam
hingga usia 1 tahun). Selain mengenal rasa dan tekstur makanan, buah hati juga
mengeksplorasi motoriknya dengan menggenggam makanannya.
Bagi
Bunda yang telah mengalami memberi MPASI buatan sendiri dengan MPASI instan
tentu bisa merasakan perbedaannya, bukan? Bunda yang memberikan MPASI instan
biasanya hanya berkutat di supermarket untuk pilah pilih merk dan rasa MPASI
instan yang terbaru atau membandingkan promo merk MPASI instan merk satu dengan
yang merk yang lainnya. Ga heran kalau anak yang tumbuh dengan MPASI instan
biasanya ga doyan sayur dan peaky eater (pilih-pilih makanan), karena dulu
“sayurnya” selalu dalam bentuk bubuk dan sudah di kombinasi dengan rasa-rasa.
Sayur bayam ga rasa bayam, jagung ga berasa jagung. Apalagi teksturnya, ga ada
mirip-miripnya.
Orang
dewasa saja jika makan makanan yang instan tiap hari mau gaa? Enak ga tiap hari
begitu? Saat awal menyusui dulu juga perlu belajar menyesuaikan diri, kan? Apa orangtua
langsung di sarankan untuk kasih susu formula sebelum diberi support dan pendampingan?
Ga kaan… begitu juga dengan MPASI. Orangtua belum tahu seberapa banyak
kebutuhan buah hatinya. Apa iya langsung disarankan pakai MPASI instan saja?
Enggak, tapi beri informasi.
Orangtua
bisa banget kok jadi orangtua yang mandiri dan kreatif, anak jadi sehat dan
ceria. Dihalaman rumah ada apa? Tukang sayur bawa apa? Berkreasi membuat MPASI
yang sehat bisa banget dari itu, sesuatu yang ada di sekitar kita. Yuk kita
memberdayakan diri kita untuk bisa mempersembahkan asupan makanan (MPASI) yang
tidak hanya enak dimulut, tapi juga sehat diperut dan bikin happy hati buah
hati kita J
Idealnya,
semua bayi itu berhak untuk mendapatkan Golden
Standart of Infant Feeding untuk tumbuh kembang yang optimal. Apa sih Golden
Standart of Infant Feeding? Golden Standart of Infant Feeding itu: IMD, ASIX
(ASI Exclusive) 6 bulan, MPASI yang berkualitas serta adekuat dengan bahan lokal
setelah 6 bulan, ASI diteruskan hingga 2 tahun atau lebih.
MPASI
Berkualitas. Seperti apa sih MPASI yang berkualitas dan dan baik untuk buah
hati? Kenapa MPASI saat ini banyak di komersilkan oleh beberapa pihak tertentu
dengan alasan “Praktis dan Aman”? Pengaruh dari berbagai pihak tersebut
menunjukkan bahwa seakan-akan kita ini tidak mampu mempersiapkan makanan untuk
buah hati kita sendiri. Ini sangatlah menarik, karena untuk memberikan makanan
saja, kita manusia seakan-akan tidak mampu dan perlu dapat saran khusus dari
pihak lain dan dibuat oleh pabrik.
Promo
yang mengatas namakan kesehatan banyak sekali di gaungkan oleh produsen MPASI
instan juga seringkali terlalu mudah diterima oleh kita. Padahal kita juga tahu
bahwa MPASI pabrikan tentu telah melewati berbagai macam proses pabrik yang
tidak pendek dan tentu ada resiko tercemar juga. Belu lagi bahan-bahan tambahan
yang di tambahkan untuk memerikan rasa gurih, lebih enak atau lebih tahan lama.
Kami
coba membuat MPASI instan rasa ayam, kemudian ditinggalkan didalam ruangan
selama 2 hari, dan ternyata setelah 2 hari berlalu, aroma dan rasanya tidak
berubah! Nah looh! Kalu kita membuat MPASI sendiri dengan bahan-bahan alami,
mungkin ga sih aroma dan rasanya ga berubah jika didiamkan didalam sebuah
ruangan selama 2 hari? *Thingking Deep*
Alasan
lain yang paling sering adalah makanan pabrikan sudah di fortifikasi. Perlu di
telaah ulang, apakah yang terserap semua? Karena bahan makanan yang alami
tentunya sudah memiliki kandungan gizi sedemikian rupa yang tentu dapat lebih
mudah diserap.
Oke, sekian tentang MPASI Home Made, selamat
bereksperimen di dapur mempersembahkan makanan Terbaik bagi buah hati. Ditunggu
sharing keseruan dan foto-foto MPASI kreasi Bunda yaa J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar