Sabtu, 02 Mei 2015

MANFAAT SENAM HAMIL

Masa kehamilan adalah saat-saat paling ditunggu bagi pasangan suami istri. Setiap pasangan pasti berupaya menjaga kondisi kandungan agar proses kehamilan berjalan lancar tanpa ada hambatan. Bagi sebagian wanita, fase yang paling menakutkan selama masa kehamilannya adalah saat persalinan. Apalagi jika metode persalinan yang dipilih adalah persalinan secara normal. Rasa sakit dan perjuangan saat melahirkan secara normal sudah terbayang di depan mata. Lalu apa yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi hal ini? Salah satu caranya adalah dengan melakukan senam hamil. Menjaga kesehatan Bunda dan bayi dalam kandungan merupakan prioritas pertama dari setiap pasangan. Selain untuk menjaga kebugaran fisik dari calon ibu, senam hamil ternyata juga bisa membantu kelancaran proses persalinan.

Meskipun gerakannya terlihat ringan dan tidak membutuhkan banyak energi jika dibandingkan dengan senam yang lainya, tetapi gerakan-gerakan dalam senam hamil telah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tubuh ibu hamil. Senam hamil juga memberikan efek positif yang cukup signifikan bagi proses kelahiran. Senam hamil membuat sang calon ibu mampu untuk menguasai teknik pernafasan yang benar dan baik saat persalinan. Ada beberapa gerakan senam hamil yang memang menggunakan teknik pernafasan.
Senam hamil merupakan salah satu olah raga khusus yang dilakukan oleh ibu hamil. Gerakan-gerakan dari senam hamil telah disesuaikan untuk kenyamanan dan keamanan ibu hamil, sehingga tidak beresiko menimbulkan masalah pada ibu maupun calon bayi di dalam kandungan. Lalu, apa saja manfaat lain yang bisa didapatkan dari senam hamil?
Manfaat senam hamil bukan hanya untuk fisik saja, tapi psikis seorang ibu hamil harus dilatih supaya bisa lebih tenang dan rilek. Ketenangan saat menjalani kehamilan sangat diperlukan. Ketenangan saat hamil berdampak pada kesehatan ibu hamil dan calon bayi. Jika perasaan tenang dan bahagia, maka efek positif yang akan ada pada calon ibu tersebut.
Saat persalinan, senam hamil bermanfaat untuk memberikan ketenangan pada calon ibu. Perasaan cemas dan takut akan persalinan akan selalu ada pada wanita yang akan menjalani proses persalinan. Namun dengan pelatihan senam hamil yang secara rutin, maka otot yang menegang di otak dan organ tubuh calon ibu akan berelaksasi seiring energi positif yang dialirkan dari otak ke seluruh tubuh calon ibu tersebut, sehingga bisa memperlancar persalinan. Manfaat lain yang bisa didapat dari rutin menjalankan senam hamil adalah:
1.    Melatih Teknik Pernafasan
Dengan melakukan senam hamil secara rutin maka anda akan mendapatkan oksigen secara optimal. Hal ini sangat membantu selama proses persalinan.
2.    Melatih Relaksasi
Saat Bunda menjalani proses kehamilan, sebuah relaksasi pada tubuh sangat dibutuhkan, selain untuk mencegah timbulnya stres, relaksasi juga baik untuk perkembangan janin, sehingga bisa mengurangi rasa tegang saat proses persalinan nanti.
3.    Mengurangi Keluhan
Bentuk serta sikap tubuh orang hamil sangat berbeda dengan yang lainya, senam hamil dapat membantu mengurangi keluhan terhadap perubahan bentuk tubuh.
4.    Melatih Kelenturan

Seorang Bunda yang sedang mengalami proses kehamilan biasanya akan merasa nyeri di perut dan bokong, dengan melakukan senam hamil, Bunda akan memperkuat elastisitas beberapa otot pada dinding perut sehingga akan mengurangi rasa nyeri pada perut dan bokong.

Meski khasiat senam hamil sangat banyak, tetap saja ada aturan sebelum melakukan senam hamil, karena ada beberapa ibu hamil yang tidak boleh melakukannya. Apa saja syarat-syarat sebelum melakukan senam hamil?
1.    Bunda yang sudah mengalami masa kehamilan 22 minggu
2.    Sudah mendapatkan persetujuan dari dokter atau pun bidan, untuk mengetahui kalau Bunda tidak punya gangguan kesehatan saat senam
3.    Hentikan senam jika terjadi keluhan seperti, pendarahan, nyeri, dan sering kontraksi. Lalu tanyakan hal tersebut pada dokter.

4.    Bagi Ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit paru, kelainan letak plasenta, hipertensi, pendarahan, dan preeklamsia, tidak disarankan untuk melakukan program senam hamil. 
Demi keamanan lebih baik konsultasikan terlebih dahulu pada dokter kandungan Bunda.

AGAR TAK PERLU DIJAHIT SAAT BERSALIN, PIJAT PERINEUM YUK!


Bagi kebanyakan wanita, saat yang paling dinanti sekaligus paling menegangkan adalah saat persalinan tiba. Apa saja sih sebetulnya yang paling ditakutkan seorang wanita saat persalinan itu tiba? Kebanyakan dari mereka, saat yang paling menegangkan adalah kontraksi persalinan dan penjahitan jalan lahir. Namun kini semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, persalinan tidak melulu harus dijahit lho Bun. Loh kenapa? Kok bisa? Gimana caranya?


Sebelum kita mengenal lebih jauh tentang Pijat Perineum, ada baiknya kita juga sedikit membahas tentang episiotomi. Apa itu episiotomi? Bagi Bunda yang telah memiliki pengalaman melahirkan sebelumnya, istilah episiotomi ini tentu sudah tidak asing lagi di telinga Bunda. Episiotomi merupakan tindakan insisi pada perineum yang menyebabkan terpotongnya selaput lendir vagina, cincin selaput dara, jaringan pada septum rektovaginal, otot-otot dan fasia perineum dan kulit sebelah depan perineum (Sarwono, 2007, hal. 171)
Meskipun saat ini episiotomi tidak lagi rutin dilakukan, namun alangkah baiknya apabila kita juga dapat mencegah kejadian episiotomi dan jahitan pada perineum di kala melahirkan. Hal ini perlu dipikirkan terutama apabila Bunda sudah pernah mengalami episiotomi sebelumnya (dan merasakan tidak enaknya proses penyembuhan) atau ini adalah pengalaman melahirkan yang pertama kali.
Apa itu pijat perineum? Bagaimana cara melakukannya? Pijat Perineum atau Perineum Massage adalah pemijatan dan peregangan lembut pada kulit antara anus dan vagina (perineum) selama beberapa minggu terakhir kehamilan. Pijat ini telah terbukti mengurangi kejadian episiotomi dan robekan perineum selama kelahiran. Memijat perineum selama kehamilan dapat meningkatkan elastisitas otot dan jaringan sehingga dapat menghindari robekan selama persalinan normal.
Penelitian yang diterbitkan di American Journal Obstretician and Gynecology menyimpulkan bahwa pijat perineum selama masa kehamilan dapat melindungi fungsi perineum paling tidak dalam 3 bulan pasca melahirkan. The Cochrane Review merekomendasikan bahwa pijat perineum ini harus selalu dijelaskan pada ibu hamil agar mereka mengetahui keuntungan dari pijat perineum ini. Pijat perineum ini sangat aman dan tidak berbahaya.
Pijat perineum memiliki berbagai keuntungan yang semuanya bertujuan mengurangi kejadian trauma saat melahirkan. Keuntungan pijat perineum diantaranya adalah :
·         Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan membantu mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan
·         Membantu Bunda lebih santai di saat pemeriksaan vagina (Vaginal Touche/ Periksa Dalam)
·         Membantu menyiapkan mental Bunda terhadap tekanan dan regangan perineum di kala kepala bayi akan keluar
·         Menghindari tindakan episiotomi atau robeknya perineum saat melahirkan dengan meningkatkan elastisitas perineum
Bunda sebaiknya memulai pijat perineum sekitar 4-6 minggu sebelum waktunya melahirkan atau pada kehamilan minggu ke-34. Teknik yang dapat dilakukan untuk pijat perineum adalah :
1.    Cucilah tangan terlebih dahulu untuk mencegah berpindahnya kuman dari tangan ke perineum Bunda. Pijatan ini dapat dilakukan sendiri atau oleh pasangan (suami).



2.    Pastikan kuku jari tangan Bunda tidak panjang ya, karena jaringan di vagina dan perineum halus sehingga dengan memotong kuku akan mencegah robeknya jaringan tersebut.



3.    Berbaringlah dalam posisi yang nyaman. Beberapa wanita ada yang berbaring miring dan menggunakan bantal untuk menyangga kaki mereka. Ada yang menggunakan posisi semi-litotomi atau posisi mengangkang.

4.    Bunda dapat menggunakan minyak zaitun, minyak vitamin E, minyak kelapa, atau sweet almond. Lakukan pemijatan sebelum mandi pagi dan sore.








5.    Letakkan satu atau dua ibu jari (atau jari lainnya bila ibu tidak sampai) sekitar 2-3 cm di dalam vagina. Tekan ke bawah dan kemudian menyamping pada saat yang bersamaan. Perlahan-lahan coba regangkan daerah tersebut sampai Bunda merasakan sensasi seperti terbakar, perih, atau tersengat.

6.    Tahan ibu jari dalam posisi seperti diatas selama 2 menit sampai daerah tersebut menjadi tidak terlalu berasa dan ibu tidak terlalu merasakan perih lagi.

7.    Tetap tekan daerah tersebut dengan ibu jari. Perlahan-lahan pijat ke depan dan ke belakang melewati separuh terbawah dari vagina hingga seperti membentuk huruf “U”. Lakukan ini selama 3-4 menit. Ingatlah untuk menghindari pembukaan saluran kemih, ibu dapat memulai dengan pijatan ringan dan semakin ditingkatkan tekanannya seiring dengan sensitivitas yang berkurang.

8.    Lanjutkan pemijatan selama 10 menit. Ini dapat dilakukan selama beberapa minggu sebelum Bunda melihat bahwa daerah perineum Bunda sekarang lebih elastis.




Pijat Perineum atau Perineum Massage ini dapat dilakukan berdua dengan pasangan, Bunda juga dapat menghubungi seorang profesional medis untuk melatih Bunda untuk melakukan Pijat Perineum jika Bunda tidak percaya diri apabila melakukannya sendiri dirumah. Lalu bagaimana cara melakukan Pijat Perineum jika dilakukan bersama suami?
1.    Berbaringlah dalam posisi rileks dan santai. Pijat dilakukan dengan cara yang sama, hanya saja pasangan Bunda harus menggunakan jari telunjuk bukan jempol untuk melakukan pijat. Buat gerakan berbentuk "U", lakukan pemijatan dari sisi ke sisi dengan menggunakan sedikit tekanan.


 
2.    Bunda mungkin mengalami perasaan canggung. Namun ini adalah hal yang alami. Cobalah untuk mengingat bahwa pijat perineum memiliki tujuan yang sama seperti jenis pijat lain: yaitu untuk melepaskan ketegangan, dan dalam kasus melahirkan adalah untuk memudahkan bagian kepala janin dan mengurangi ketidaknyamanan bagi Bunda.

3.    Berkomunikasilah dengan pasangan. Biarkan pasangan Bunda tahu apakah Bunda mengalami rasa tidak nyaman. Pijat harus dilakukan dengan lembut karena jaringan perineum sangatlah halus. Pemijatan secara teratur pada daerah perineum dalam minggu-minggu menjelang persalinan akan meningkatkan elastisitas dan mengurangi beberapa tekanan ketika kepala janin melakukan penurunan untuk lahir. Jika Bunda merasa tidak nyaman apabila pijat perineum ini dilakukan oleh orang lain, Bunda dapat melakukan pijat perineum sendiri, tetapi kebanyakan wanita merasa agak kesulitan untuk melakukan sendiri selama kehamilan lanjut karena membesarnya perut.
Pijat perineum sebaiknya tidak dilakukan bagi ibu hamil dengan infeksi herpes aktif di daerah vagina, infeksi jamur, atau infeksi menular yang dapat menyebar dengan kontak langsung dan memperparah penyebaran infeksi.

Jangan lupa ya Bun lakukan persalinan dengan perlahan dan terkendali (mengikuti instruksi dokter atau bidan ketika mengedan) adalah kunci jaminan perineum utuh dan mengurangi angka kejadian robekan perineum. Bayi harus berada di dalam kondisi baik dan Bunda harus mengikuti segala hal yang di instruksikan oleh dokter atau bidan.

PROSES PRODUKSI ASI


]

Mungkin belum banyak yang tahu bahwa mengosongkan ASI dari payudara sama saja seperti menguras sungai mengalir. Sesuatu yang mustahil dilakukan. Karena ASI akan terus mengalir sementara ASI itu sendiri dikeluarkan. Nah supaya Busui (Ibu Menyusui) lebih yakin atau percaya diri atau PEDE dengan ASI-nya, yuk kita cari tahu gimana caranya ASI dibuat!
Proses laktasi (menyusui) timbul setelah ari-ari atau plasenta lepas. Plasenta mengandung hormon yang menghambat pembentukan ASI. Setelah plasenta lepas, hormon tersebut tidak ada lagi sehingga ASI pun keluar.
Nah, di samping ada gambar bagaimana proses produksi ASI, kita bahas satu persatu ya.

  • Setiap kali bayi menghisap, ia akan merangsang ujung syaraf di sekitar payudara. Rangsangan ini disalurkan ke otak dan merangsang kelenjar hipofisis bagian depan untuk memproduksi hormon prolaktin.
  • Prolaktin dialirkan ke pabrik ASI, merangsang sel-sel alveoli pembuat ASI untuk memproduksi ASI.
  • Semakin banyak ASI dikeluarkan dari payudara, semakin banyak produksi ASI. Semakin sering menyusui, semakin banyak produksi ASI.
  • Selain itu, hormon prolaktin akan menekan fungsi indung telur (Ovarium) sehingga menyusui secara eksklusif akan dapat memperlambat kembalinya fungsi kesuburan dan haid. Sehingga, menyusui secara eksklusif dapat menjarangkan kehamilan dan digunakan sebagai KB Alami.

Tahukah Bunda bahwa ASI di hari-hari pertama menyusui produksinya memang masih sedikit? Itu disebabkan karena memang ukuran lambung bayi yang baru lahir memang masih sangat kecil, kurang lebih sebesar buah cerry. Terkadang malah ada yang baru keluar di hari kedua atau ketiga. Selama bayi dinyatakan dalam keadaan sehat, tidak demam atau dehidrasi, Bunda tak perlu cemas, karena hal tersebut adalah normal. Produksi ASI sangat ditentukan dari berapa banyak ASI yang dikeluarkan (baik dengan cara disusui atau dipompa). Jadi, semakin rajin menyusui atau dikeluarkan, produksi ASI pun akan semakin berlimpah, begitu pula sebaliknya, jika jarang dikeluarkan, produksi pun akan berkurang.
Di minggu-minggu pertama, umumnya Bunda akan memproduksi ASI lebih dari kapasitas yang dibutuhkan bayi (terutama jika Bunda menyusui dengan baik). Di masa tersebut banyak Bunda merasakan rembesan ASI dan atau payudara terasa penuh atau bengkak. Kondisi ini tidak akan berlangsung lama. Pada masa tersebut organ produksi ASI Bunda sedang dalam proses penyesuaian terhadap jumlah ASI yang dibutuhkan bayi.
Kemudian sekitar minggu ke-6 hingga bulan ke-3, kadar prolaktin yang tinggi akan mulai berkurang bertahap hingga akhir masa menyusui. Pada masa tersebut, payudara terasa tidak penuh, rembesan ASI berkurang, let down refleks (ASI mengalir) mulai tidak terasa, dan ASI yg dipompa atau diperah berkurang. Hal ini normal terjadi. Tapi bukan berarti produksi ASI Bunda berkurang.


Benarkah kandungan ASI berubah tiap menit? Mungkin belum banyak Bunda yang mengerti bahwa ASI selalu berubah dari waktu ke waktu. Di menit-menit awal menyusui, ASI kaya akan protein, rendah lemak, cenderung lebih “encer”. ASI ini berfungsi sebagai makanan pembuka atau penghilang haus. Dinamakan FOREMILK. Sedangkan di menit - menit terakhir ASI kaya akan lemak dan cenderung kental. ASI ini akan mengenyangkan bayi seperti makanan utama. ASI ini dinamakan HINDMILK.
Saat menyusui Bunda tidak dapat membedakan secara pasti antara foremilk dan hindmilk. Perubahan foremilk - hindmilk berlangsung secara amat perlahan. Menurut Penelitian Grup Peter Hartmann menyatakan bahwa makin kosong payudara, makin tinggi kandungan lemak dalam ASI. Apakah ASI dibuat sebelum disusui ke bayi atau sesudahnya? Satu hal yang pasti bahwa ASI diproduksi setiap saat. Termasuk juga sebelum, selama dan sesudah bayi menyusu. Diantara masa menyusu satu ke lainnya, ASI yg diproduksi akan disimpan dalam payudara ibu.
Volume ASI yg disimpan dalam payudara akan lebih banyak jika masa jeda menyusu berikutnya lebih lama. Jumlah ASI yang disimpan dalam payudara relatif bervariasi pada tiap ibu dan TIDAK ditentukan dari ukuran payudara (meski ukuran payudara dapat membatasi kapasitas gudang ASI). Beberapa ibu tidak memiliki ruang simpan yang banyak. Meski demikian ibu yang memiliki gudang ASI sedikit ataupun banyak sama - sama menghasilkan ASI yang cukup untuk bayi. Ibu yang memilki gudang ASI yang banyak relatif memilki jeda menyusui dengan waktu yang lebih lama dari ibu yang memiliki gudang ASI lebih sedikit.


Apakah ASI akan kosong dari payudara Bunda setelah bayi menyusu? Banyak orang berpikir bahwa cara kerja ASI sama seperti dispenser air. Begitu isinya kosong, maka ia perlu diisi ulang sebelum bayi menyusu lagi. Ini bukan cara kerja produksi ASI. ASI diproduksi setiap saat. ASI tidak akan pernah habis 100%, meski bayi telah menyusu pada payudara tersebut. Penelitian laktasi membuktikan, bayi tidak akan menghabiskan semua stok ASI pada payudara. Jumah ASI yang diminum tergantung dari nafsu makannya. Umumnya volume ASI yang diminum oleh bayi relatif berkisar 75-80% dari 100% stok ASI di payudara. Sederhananya, bayangkan ilustrasi berikut. Mengosongkan ASI dari payudara sama saja spt menguras sungai. Sesuatu yg mustahil dilakukan. Karena ASI akan terus mengalir sementara ASI itu sendiri dikeluarkan.
Riset laktasi juga menunjukkan bahwa makin kosong payudara, makin cepat payudara memproduksi ASI. Makin banyak dan sering bayi minum ASI, makin cepat ASI diproduksi. Jadi jangan berpikir menyusui, memompa memerah ASI itu seperti “minum air dari gelas dengan sedotan, begitu diminum akan berkurang dan kosong”. Tapi bayangkan jika kita minum air dari gelas dengan menggunakan sedotan. Kemudian di saat yang sama, air dituang secara perlahan ke dalam gelas itu. Makin cepat kita minum, makin cepat juga air dituang dalam gelas tersebut. Jadi kira-kira bisakah kita menghabiskan air dalam gelas tersebut? Tentu tidak kan?
Begitu juga ASI dibuat. ASI tidak akan pernah kering atau kosong dari payudara, meski bayi selesai menyusu. Banyak Bunda yang belum mengerti hal ini. Banyak juga Bunda yang merasa ASI perlu diisi ulang.  Akibatnya sering terjadi Bunda menunggu dulu sampai payudaranya terasa penuh baru disusui ke bayinya. Padahal hal ini dapat menyebabkan produksi ASI jadi lambat.
Nah sekarang jadi makin tahu kan bagaimana ASI di produksi, jadi ga ada lagi tuh istilah “ASI-nya kurang” karena ASI di produksi sesuai dengan kebutuhan. Happy Breastfeeding J
Diterjemahkan bebas dari artikel “Frequently Asked Questions about Milk Production”



PENYIMPANAN ASI PERAH


Haloooo AyBun, menyambung artikel yang sebelumnya, kali ini BundaNet akan bahas tentang penyimpanan ASIP (ASI Perah). Ini penting sekali, karena ASI yang sudah diperah akan terbuang sia-sia jika kita tidak mengetahui bagaimana cara penyimpanannya. Lalu bagaimana sih cara menyimpan ASIP? Dikulkas suhu berapa ASI bisa disimpan? ASI bisa bertahan berapa lama kalau di luar kulkas? Oke.. okee udah ga sabar yaaa? Yuk kita bahas yaa

Sebelumnya, coba kita ingat-ingat dulu manfaat dan tujuan dari memerah ASI yaa. Di hari-hari pertama melahirkan, memerah ASI biasanya perlu untuk mencegah atau mengurangi payudara yang bengkak. Selain itu memerah ASI di hari-hari pertama juga bermanfaat untuk meningkatkan produksi ASI jika bayi masih jarang menyusu. Setelah kegiatan menyusui berjalan lancar, produksi ASI akan sesuai dengan kebutuhan bayi, selama Bunda selalu menyusui sesuai keinginan bayi.
Baik Bunda yang bekerja diluar rumah atau Bunda yang secara full time untuk si baby dirumah sama sama penting untuk memerah ASInya. Kenapa? Kalau untuk Bunda yang bekerja diluar rumah, memerah ASI penting guna menjaga stok ASI untuk kebutuhan baby selama Bunda bekerja. Nah, Bunda yang full time merawat baby dirumah juga penting looh untuk memerah ASI juga. Loh untuk apa? Kan Bunda yang full time dirumah selalu ada disamping si baby. Yakiin? J
Seperti kita tahu, ASIP hanya diberikan ke baby kalau baby tidak bersama Bunda, Bunda tidak bisa menyusui atau bayi tidak bisa menyusu langsung. Bunda yang full time dirumah umumnya bisa selalu bersama baby ya. Kalaupun pergi-pergi, baby tentu diajak. Tapiii ada kalanya Bunda yang full time dirumah perlu pergi tanpa baby.
Contoh yang beberapa kali kami temui adalah Bunda yang full time dirumah pun tiba-tiba harus pergi tanpa bayi-nya dan butuh ASIP segera, misalnya Bunda harus nemenin anggota keluarga yang sakit di RS. Contoh lain yang pernah kami temui, Bunda yang full time dirumah tiba-tiba terkena cacar dengan lesi di payudara. Kondisi ‘dadakan’ seperti ini yang sering bikin Bunda stres dan sedih, sehingga pumping (memerah) menjadi sulit.
Nah, untuk itu baik Bunda yang bekerja dan Bunda yang full time sama-sama penting untuk memerah ASI. Oke, berikut ini kami berikan tabel Manajemen Penyimpanan ASI Perah untuk mempermudah Bunda dan keluarga ya, silahkan print dan tempelkan tabel ini di pintu kulkas penyimpanan ASIP agar semua anggota keluarga di rumah dan pengasuh baby bisa ikut paham.

PRINSIP DASAR MANAJEMEN ASIP
1.    Menyimpan ASIP dalam suhu dingin dapat meningkatkan daya tahan ASI.
2.    Perubahan suhu diusahakan tidak drastis
3.    Semakin sebentar waktu penyimpanan ASIP maka akan semakin baik kualitasnya

MANAJEMEN ASI PERAH

PENYIMPANAN ASI PERAH

SUHU
DAYA SIMPAN
ASI YANG BARU DIPERAH


Suhu Kamar
16 - 29°C
3-4 jam (Ideal). 6-8 jam jika ruangan tempat pompa bersih
Coolbox
15°C
24 jam
ASI Di Kulkas Bawah (Jangan letakkan dipintu ya, letakkan dibagian belakang)
ASI Yang Baru Di Perah
0 - 4°C
48-72 jam (Ideal). 5 – 6 hari jika ruangan tempat pompa bersih.


Jika ASI yang baru diperah lalu lupa di masukkan kedalam kulkas (masih di suhu kamar/ dari coolbox), daya simpannya bisa menurun.
ASI Yang Sudah Mencair
0 - 4°C
24 jam
ASI Di Freezer (Letakkan Di Bagian Belakang, Jangan Di Dekat Pintu, Jangan Dibekukan Ulang
Freezer
-17°C
6 bulan (Ideal). 12 bulan (Boleh)
*Tidak membedakan freezer dengan kulkas 1 pintu atau 2 pintu

*Sumber: The Academy of Breastfeeding Medicine Protocol, 2010