Pecah ketuban bisa terjadi kapan
dan dimana saja. Hal ini juga biasanya menandakan waktunya kelahiran. Lalu, apa
yang harus dilakukan selanjutnya?
Ketika ketuban Anda pecah alami:
Ketika ketuban Anda pecah alami:
1.
Catat waktu ketuban Anda pecah. Ketuban
pecah bukan berarti Anda langsung melahirkan, sekitar 80% persalinan baru
terjadi dalam 24 jam setelah ketuban pecah.
2.
Perhatikan jumlahnya, apakah langsung
mengalir atau hanya rembesan saja. Aliran ketuban biasanya diawali dengan Anda
merasakan “ledakan” internal lalu cairan mengalir. Cairan akan lebih banyak
keluar terutama saat kontraksi. Sementara rembesan ketuban seperti Anda
mengompol atau cairan keluar saat Anda batuk. Berbeda dengan cairan vagina yang
membuat celana dalam lembab, rembesan air ketuban akan membuat celana basah.
3.
Perhatikan warna cairannya, apakah
berwarna bening, berdarah atau kehijauan. Warna ketuban kehijauan
menandakan bayi stress, perlu segera dievaluasi.
4.
Segera ke rumah sakit. Beritahukan pada
dokter mengenai kondisi ketuban (waktu pecah, jumlah dan warna). Informasi dari
Anda akan menentukan tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya, apakah
sudah mendekati waktunya Anda melahirkan atau belum.
Hindari. Jika ketuban pecah, hindari melakukan aktivitas berikut ini:
·
Memasukkan sesuatu ke dalam vagina,
seperti tampon atau berhubungan seksual. Ketuban yang sudah pecah atau bocor
tidak lagi dapat menahan kuman.
·
Berendam dalam air bersabun karena
berisiko infeksi. Jika ingin mandi lebih baik menggunakan pancuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar